Kapak perimbas merupakan salah satu alat sehari-hari yang dipakai pada zaman purba, dan peninggalanya mampu didapatkan dalam bentuk fosil dikala ini.
Penggunaan kapak ini dipakai di abad paleolitikum, atau sering disebut sebagai zaman kerikil bau tanah.
Kapak ini tersebar di beberapa daerah di dunia, dan menjadikannya selaku saksi hidup adanya insan purba yang mulai berburu dan meramu.
Karena bentuknya yang masih sederhana dan fungsinya yang beragam, kapak perimbas menjadi peralatan yang sering digunakan pada zamannya oleh manusia purba.
Daftar Isi
Pengertian Kapak Perimbas
Kapak perimbas yaitu salah satu jenis kapak yang paling banyak dipakai oleh insan pra-sejarah. Hal ini terjadi alasannya bentuknya yang sederhana dan manfaatnya yang sungguh besar.
Kapak perimbas memiliki bentuk yang sederhana, dan merupakan alat yang digunakan untuk menunjang acara harian.
Bentuknya tajam di satu segi dengan materi dasar utama ialah watu yang mudah dibuat. Alat ini merenggangkan beban insan purba untuk melakukan aneka macam pekerjaan, diantaranya untuk memangkas sesuatu.
Kapak perimbas dianggap masih satu jenis dengan kapak genggam, alasannya dipakai dalam rentang zaman yang relatif sama. Bedanya ialah, kapak ini lebih biasa didapatkan, lebih familiar, dan dipakai secara lebih masif oleh manusia-manusia pada zaman tersebut.
Hal ini terjadi karena cara menjadikannya yang lebih gampang serta materi dasarnya yang mampu didapatkan dengan lebih singkat.
Batu yang digunakan selaku materi utama kapak ini gampang dibuat, dan sehabis diruncingkan, mampu pribadi digunakan dalam proses memangkas. Kapak ini tidak memerlukan gagang sehingga lebih mudah dibuat.
Kaprikornus, bentuk kapak ini sangat mudah, hanya berupa mata kapak tanpa ada genggamnya. Kapak ini merupakan prototipe permulaan dari kapak-kapak lain yang selanjutnya berkembang di periode prasejarah.
Pembuatan Kapak Perimbas
Untuk teknik pembuatan, kapak ini masih dibentuk dengan cara yang sederhana dan kasar, terlihat dengan adanya satu bab mata yang tajam, yang digunakan untuk memangkas.
Agar mampu tajam dan digunakan dalam jangka waktu yang lama, ia dipangkas satu sisinya agar tajam dengan derma batu lainnya. Jika dilihat dengan seksama, bab mata yang tajam tersebut akan memiliki dua bentuk, ialah cembung dan lurus.
Umumnya, kapak ini yang dibuat dari batuan beku yang banyak tersedia di alam bebas. Terkadang, kalau memungkinkan, dipakai kerikil obsidian yang jauh lebih tajam sehingga kesanggupan memotongnya lebih baik.
Kapak perimbas dipakai dengan cara di genggam pribadi memakai jari tangan, sehingga ia menjadi alat yang sempurna untuk membunuh binatang dan memotong sebuah bagian tertentu dalam jarak yang relatif erat.
Persebaran Kapak Perimbas
Kapak perimbas didapatkan di aneka macam tempat peradaban purba di seluruh dunia, mulai dari Afrika, Eropa, hingga Asia tergolong Indonesia. Meskipun memiliki bentuk dan budaya yang sedikit berbeda-beda, lazimnya kapak ini kegunaan dan bentuknya relatif mirip.
Di benua Afrika, kapak perimbas mampu didapatkan di negara-negara berikut ini
- Mesir
- Ethiophia
- Kenya
- Tanzania
- Afrika Selatan
Kapak jenis ini juga cukup populer di Eropa, tercatat, kapak perimbas ditemukan di negara-negara ini
- Swedia
- Portugal
- Georgia
- Bulgaria
- Rusia
- Spanyol
- Italia
- Perancis
- Jerman
- Hungaria
- Ceko
- Inggris
Asia juga memiliki budaya-budaya yang memanfaatkan kapak perimbas untuk memudahkan acara sehari-hari dan juga berburu dan meramunya. Kapak jenis ini setidaknya ditemukan di
- China
- Pakistan
- Israel
- Iran
- Thailand
- Myanmar
- Malaysia
- Indonesia
Meskipun tersebar di banyak daerah yang berlainan-beda, kapak ini mempunyai fungsi dan bentuk yang cukup seperti. Fungsi tersebut yaitu untuk memotong dan juga menolong dalam aktivitas berburu.
Persebaran Kapak Perimbas di Indonesia
Di Indonesia, kapak ini ditemukan pertama kali oleh Koeningswald yang merupakan peneliti budaya tahun 1935. Koenigswald memperoleh kapak ini di Gunung Pacitan serta Kali Baksoko, yang kemudian dimengerti pernah menjadi tempat hidup manusia purba.
Ketika ditemukan, alat tersebut masih berbentukkapak dengan jenis yang agresif, dibuat dengan sederhana, dan hanya dipakai untuk membantu proses pemotongan yang tidak tertuntaskan dengan tangan.
Di Pacitan, tidak cuma kapak perimbas ini yang ditemukan, tetapi juga aneka macam peralatan lain yang menunjang hidup insan purba.
Penemuan di tempat tersebut tidak coba-coba, sekitar 2 ribu alat didapatkan dan sekarang di museum kan di banyak sekali tempat dan negara, ada yang di Indonesia, ada pula yang dibawa ke Belanda.
Karena inovasi tersebut, inovasi dengan jenis serupa mulai marak dilakukan di Indonesia.
Terkait dengan persebaran dari kapak perimbas, selain di Punung, kawasan Pacitan, dia juga didapatkan di Baksoko, yang masih berdekatan dalam satu kawasan yang kini kita kenal sebagai Jawa Timur.
Secara biasa , kapak perimbas ditemukan oleh para Arkeolog pada kawasan-kawasan berikut ini
- Lahat (Sumatra Selatan)
- Kalianda (Lampung)
- Awangbangkal (Kalimantan Selatan)
- Cabbege (Sulawesi Selatan)
- wilayah Sembiran dan Trunyan (Bali)
- Batutring (Sumbawa)
- Maumere
- Ruteng (Flores)
- Kawasan sekitar Atambua, Kefanmanu, dan Noelbaki (NTT)
Selain di kawasan-kawasan diatas, terdapat kawasan lain yang mempunyai budaya , terutama di luar negeri yang memiliki alat penunjang hidup yang serupa.
Beberapa alat lain yang menjadi alat dengan rentang tahun yang sama dan tidak begitu jauh dari alat ini adalah sembiran, kerikil tring, dan truyan. Akan namun, pada umumnya alat ini masih didapatkan di Pacitan sebagai daerah pertama kali penemuan.
Jenis-Jenis Kapak Perimbas
Menurut Heekeren, kapak perimbas dapat dibagi-bagi menjadi berbagai jenis, tergantung dengan karakteristik, bentuk dan juga fungsinya. Berikut ini ialah pembagian kapak perimbas berdasarkan Heekeren.
- Kapak serut samping, tipe kapak ini sering disebut selaku side scrapper. Ia merupakan kapak dengan teknik pengerjaan paling sederhana alasannya adalah cuma satu sisinya yang tajam. Bentuknya masih tidak terencana, dan ditemukan dalam peradaban periode batu tua.
- Kapak tipe kura-kura, atau sering debut selaku tortoise. Merupakan kapak perimbasyang salah satu permukaannya cekung, dengan satu bab yang lebih tinggi dari yang lain. Asal namanya merupakan nama yang diambil dari kura-kura era terbaru.
- Kapak tipe setrika, yang sering disebut sebagai kapak iron heater chopper. Kapak jenis ini mempunyai bentuk yang cembung dan kepingan yang lebih tegas di bagian mata kapaknya.
Masing-masing dari ketiga jenis kapak tersebut berguna, bentuk, dan juga keunikan masing-masing. Namun, secara umum, fungsi terutama tetap sama yakni menolong dalam berburu dan memangkas.
Fungsi dari Kapak Perimbas
Fungsi dari kapak ini beraneka ragam, tetapi, kalau dilihat dari bentuknya, fungsi utamanya pasti sebagai alat bantu untuk memangkas dan menumbuk.
Berikut ini adalah fungsi-fungsi dari kapak perimbas pada zaman kerikil bau tanah
- Menumbuk dan memangkas
- Membuat alat-alat yang lain
- Berburu
- Alat bantu hidup nomaden
Agar kalian dapat dengan lebih mudah memahami fungsi-fungsi tersebut, kita akan membahasnya secara rinci satu per satu dibawah ini
Menumbuk dan Memotong
Kapak perimbas fungsi terutama memang sebagai alat bantu untuk memangkas serta menyayat hasil buruan.
Buruan yang mempunyai kulit tebal dan daging keras cuma bisa dipotong dan ditumbuk memakai materi yang keras dan juga tajam. Oleh alasannya adalah itu kapak ini mempunyai peran yang penting sebagai alat bantu manusia.
Selain dipakai untuk memangkas daging, beliau juga dipakai untuk menumbuk kacang dan aneka macam serat flora yang mampu dimakan. Serat tanaman yang tidak mampu dimakan akan dibuat sebagai busana untuk melindungi diri.
Oleh alasannya itu, kapak perimbas sungguh penting dalam mendukung gaya hidup berburu dan meramu komunitas-komunitas prasejarah pada zaman kerikil.
Alat Bantu dalam Berburu
Walaupun fungsi utamanya yaitu untuk memotong dan menumbuk, kapak ini kemungkinan juga dipakai untuk berburu binatang. Walaupun fungsi yang terakhir masih diperdebatkan oleh para mahir.
Kapak perimbas dianggap memerlukan tenaga yang besar untuk dipakai berburu, apalagi untuk menyerang binatang buruan yang ukurannya lebih besar.
Berbeda dengan panah atau tombak, yang belakangan didapatkan, kapak ini dianggap tidak efisien untuk digunakan berburu sehingga kemungkinan dipakai untuk berburu pun kecil.
Walaupun begitu, alasannya adalah fungsi dan bentuknya yang masih kabur serta sederhana, bukan mustahil ia dipakai berburu binatang kecil dari jarak erat ataupun sebagai alat untuk mempertahankan diri dari serangan tidak disangka-sangka dikala berburu.
Membantu Membuat Alat Lain
Ketika seseorang mempunyai kapak ini, kemungkinan untuk memiliki perlengkapan lain juga lebih besar.
Hal ini terjadi karena kapak perimbas juga sering dipakai untuk menghasilkan alat serpih lainnya, sehingga proses pemotongan hewan buruan menjadi lebih cepat untuk dikerjakan.
Kapak ini dapat digunakan untuk membentuk dan mempertajam alat-alat yang lain dengan cara menumbuknya. Oleh sebab itu, selain sebagai alat berburu, kapak perimbas juga dapat dipakai untuk menciptakan alat dan kapak-kapak yang lain.
Membantu Hidup Nomaden
Manusia gres hidup menetap dan melaksanakan kegiatan pertanian jauh sehabis ditemukannya kapak ini. Oleh alasannya itu, kapak perimbas berperan penting dalam kehidupan penduduk nomaden yang dijalankan selama ribuan tahun sebelum adanya pertanian.
Hidup yang senantiasa berpindah mengharuskan mereka memilik senjata yang mudah, dan mampu dipakai untuk alat serbaguna. Kapak perimbas ini dianggap selaku peralatan yang tepat dan serba guna.
Manusia purba yang masih hidup dalam kekurangan pasti harus mempergunakan apa yang ada di sekitar mereka untuk hidup, karena itu hadirlah kapak perimbas ini.
Pembuatannya yang sederhana menjadi hal yang penting untuk ditelaah lebih lanjut, khususnya untuk menyaksikan fungsi dan kultur manusia purba.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon