Kegiatan-aktivitas ekonomi dapat digolongkan kedalam sektor-sektor tertentu sesuai dengan proses apa yang terjadi dan bagaimana cara mendapatkan produknya.
Menurut Allan Fisher, Collin Clark, dan Jean Fourastie, terdapat tiga sektor utama dalam metode ekonomi, yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Artikel ini akan membicarakan sektor-sektor ekonomi tersebut, dan acuan industri yang tergolong kedalam tiap sektor.
Daftar Isi
Primer
Kegiatan ekonomi primer yakni aktivitas ekstraksi sumber daya alam dari lingkungan tanpa melakukan pembuatan lebih lanjut. Contoh dari sektor ekonomi primer yaitu agrikultur, perikanan, pertambangan serta migas (minyak dan gas). Sektor primer umumnya mendominasi produk domestik bruto negara-negara yang sedang meningkat , sedangkan pada negara maju, sektor primer memiliki bantuan yang lebih rendah.
Pada negara maju, sektor primer sudah tidak lagi memiliki konotasi tradisional ataupun primitif, mereka sudah memakai alat-alat bantu yang berteknologi tinggi seperti traktor, combine harvester, dan pesawat duster pada sektor agrikultur, serta TBM (tunnel boring machine), pakaian berpendingin, dan alat bor miring untuk sektor pertambangan dan migas.
Perkembangan-pertumbuhan teknologi pada bidang-bidang ini membuat para pelaku sektor primer di negara maju mempunyai produktivitas yang sungguh tinggi jikalau daripada pelaku sektor primer tradisional yang ada pada negara-negara meningkat . Kemajuan teknologi ini juga menciptakan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk mengurusi peternakan, tambak ikan, dan rig minyak menjadi lebih minim, oleh sebab itu pada negara maju, proporsi penduduknya yang masih berkerja pada bidang primer cenderung lebih minim.
Produktivitas yang lebih tinggi serta kemampuan modal yang lebih besar menciptakan produsen industri primer Eropa dan Amerika Utara, mendominasi pasar global, khususnya pada sektor agrikultur. Mereka dapat mengekspor produknya dengan harga yang sungguh murah sehingga mengalahkan petani-petani di negara yang masih berkembang. Hal ini dilaksanakan untuk meminimalisir oversupply bahan masakan di negara-negara tersebut, dan untuk membuat pasar baru bagi produk pertanian mereka. Kegiatan ekonomi pada sektor primer antara lain ialah
Agrikultur
Agrikultur meliputi acara berternak, bercocok tanam, serta adonan dari kedua itu. Agrikuktur lazimnya merupakan fondasi dari ekonomi dari sebuah negara, tanpa adanya agrikultur negara tersebut tidak akan dapat bertahan alasannya tidak memiliki suplai makanan. Namun hal ini sudah mulai dipatahkan oleh globalisasi yang memungkinkan sebuah negara berkonsentrasi sepenuhnya pada sektor tersier, misalnya yakni Monako.
Pertambangan
Sektor pertambangan mencakup penambangan seluruh materi mineral non migas dari dalam maupun permukaan bumi. Sektor pertambangan memerlukan pekerja kasar sehingga berkembang secara pesat pada negara-negara yang sedang meningkat dan memiliki banyak sumberdaya mirip di Afrika ataupun di Amerika Selatan.
Migas

Sektor migas meliputi pengambilan seluruh bagian minyak-gas yang terkandung dalam perut bumi. Migas sendiri ialah sumber daya alam yang tidak mampu diperbaharui.
Industri migas dapat menciptakan sebuah negara sangat kaya seperti Brunei, Arab Saudi, dan Kuwait, tetapi mampu pula menyebabkan terjadinya krisis mirip di Venezuela dan Nigeria.
Perhutanan
Sektor perhutanan umumnya memiliki andil cukup besar pada negara-negara berkembang yang mempunyai luas hutan cukup banyak, atau memiliki kawasan yang tepat untuk ditanami dengan kayu bernilai jual tinggi. Industri ini mencakup penebangan pohon dan penyediaan kayu untuk pabrik manufaktur perabot.
Perkebunan
Sektor perkebunan kerap diasosiasikan dengan plantations dan hacienda yang memang merupakan agrikultur berjenis perkebunan. Industri perkebunan lazimnya berkutat pada produksi cash crops atau flora bernilai jual tinggi yang difokuskan untuk keperluan ekspor. Contoh dari industri perkebunan ini adalah perkebunan teh di Darjeeling India, perkebunan cokelat di Salatiga Indonesia, dan perkebunan kapas di daerah Asia Tengah khususnya Kazakhstan.
Sekunder
Sektor sekunder meliputi industri-industri yang mengolah produk menjadi barang jadi/setengah jadi dan industri konstruksi. Sektor ini mengambil output dari sektor primer dan mengolahnya menjadi barang yang mampu digunakan oleh industri lain atau pribadi dipakai oleh konsumen.
Sektor sekunder umumnya dibagi menjadi dua yakni industri ringan dan berat. Sektor ini memerlukan energi yang sungguh banyak untuk beroperasi, mereka juga butuh suplai bahan baku yang konstan biar mampu terus melakukan acara produksi.
Dalam proses bikinan ini, banyak produk buangan yang dikeluarkan ke lingkungan sekitar. Oleh alasannya itu, sektor sekunder biasanya berada jauh dari pusat-pusat pemukiman dan dekat dengan kemudahan pembuangan serta jalur transportasi. Selain aspek polusi, terdapat pula aspek kedekatan dengan sumber daya serta kualitas jalur angkutandalam mempengaruhi penentuan lokasi pabrik. Contoh dari acara yang termasuk dalam sektor sekunder yakni:
Manufaktur

Manufaktur meliputi perakitan barang dari barang yang lain, atau materi mentah. Produk hasil manufaktur mampu digunakan kembali oleh produsen untuk memproduksi barang lain, atau eksklusif dicicipi oleh pelanggan. Industri manufaktur lazimnya diasosiasikan dengan industri kendaraan, pesawat melayang, alat rumah tangga, mebel , olahraga, dan alat olahraga.
Manufaktur juga mencakup kegiatan untuk mengolah barang menjadi lebih berharga. Proses ini lazimnya diketahui selaku pembuatan, dan lebih menekankan pada proses mengolah bahan mentah dan semi-mentah menjadi lebih berguna (value-added). Contoh dari industri pembuatan yaitu bahan kuliner, perminyakan, bahan konstruksi, dan industri logam.
Industri manufaktur biasanya beraglomerasi dekat dengan industri yang sejenis. Hal ini bermaksud untuk mengembangkan jumlah pabrik yang dapat dilayani oleh perusahaan-perusahaan kecil pemasokjasa khusus. Jasa khusus ini mampu berbentukkonsultasi, faktor input, ataupun infrastruktur.
Konstruksi
Industri konstruksi dimasukkan kedalam sektor sekunder sebab bersifat manufaktur, adalah mengambil materi-materi konstruksi mirip baja, besi, serta beton, dan menggantinya menjadi bangunan atau konstruk lainnya. Namun industri konstruksi sangat kental dengan adanya knowledge yang ialah ciri-ciri sektor tersier, oleh alasannya adalah itu, masih terdapat perdebatan apakah industri konstruksi lebih cocok untuk dimasukkan pada sektor sekunder atau tersier.
Tersier
Sektor ekonomi tersier meliputi industri yang membuat jasa. Jasa atau yang lebih diketahui sebagai intangible goods mencakup konsultasi, diskusi, wawasan, dan perhatian. Pada mulanya industri yang memproduksi gosip seperti informasi dan blog masuk keadalam industri tersier, tetapi sekarang mereka lebih sering dikategorikan sebagai sektor gres, yaitu sektor kuartener.
Sektor tersier meliputi penyediaan jasa terhadap sektor ekonomi lain atau terhadap konsumen. Jasa yang diberikan mampu berbentukjasa konsultasi, penyediaan sarana telekomunikasi, angkutandan distribusi, jasa layanan, sampai penyediaan masakan mirip kedai makanan dan fast-food.
Dalam memberi klasifikasi sektor kepada suatu perusahaan, kadang-kadang cukup sulit untuk membedakan perusahaan yang bergerak pada sektor tersier dengan yang bergerak di sektor sekunder ataupun kuartener. Kemiripan ini dikarenakan mereka berada di tingkat yang berdekatan dalam value-chain sebuah barang atau layanan, oleh alasannya itu pertama perlu didefinisikan barang apa yang diberikan oleh perusahaan tersebut.
Industri sekunder biasanya memproduksi barang yang bersifat nyata atau tangible, sedangkan tersier dan kuartener lazimnya memproduksi barang yang bersifat intangible atau tidak terlihat. Namun terdapat beberapa pengecualian yang berlaku dalam metode penjabaran ini.
Industri konstruksi, meskipun menciptakan barang tangible dalam bentuk bangunan dan intangible dalam bentuk ilmu yang diharapkan untuk menciptakan bangunan tersebut, tetap dikategorikan sebagai industri sekunder. Restoran yang menciptakan barang tangible dalam bentuk masakan, dan intangible dalam bentuk ilmu yang diperlukan untuk mengolah bahan kuliner, dikategorikan sebagai industri tersier. Contoh dari industri yang bergerak dalam bidang sektor tersier yaitu
Telekomunikasi

Industri telekomunikasi meliputi perusahaan yang menawarkan cara yang memungkinkan terjadinya interaksi melewati jalur-jalur tertentu. Untuk industri telekomunikasi sendiri, umumnya hanya meliputi software dan hardware, tidak mencakup penyediaan konten, karena penyediaan konten berada pada ranah media.
Penjualan retail dan wholesale
Industri retail dan wholesale adalah sebutan untuk toko kelontong, toko grosir, toserba, serta swalayan yang menjual barang-barang keperluan sehari-hari serta berbagai macam barang khusus lainnya. Industri ini memperlihatkan jasa terhadap pelanggan berupa kemudahan untuk mengakses produk. Pelanggan tidak lagi harus pergi ke pabrik untuk membeli deterjen atau ke sawah untuk beli beras, mereka hanya tinggal pergi ke toko.
Jasa sanitasi dan pengolahan sampah
Industri pembuatan sampah dan sanitasi mencakup perusahaan pembuatan limbah dan perusahaan pengambilan limbah seperti sedot wc serta truk sampah. Jasa yang diberikan yakni jasa kebersihan lingkungan, tanpa adanya sektor sanitasi dan pengelolaan sampah, mustahil sebuah lingkungan dapat higienis. Sektor ini merupakan salah satu sektor publik yang sungguh penting dalam mempertahankan keberjalanan suatu kota.
Perbankan
Industri perbankan atau jasa finansial yang lain tergolong kedalam sektor tersier. Industri ini mencakup bank dan perusahaan asuransi. Industri ini memberikan jasa keuangan dasar kepada para konsumennya seperti menabung dan mengambil uang. Industri ini sungguh berperan dalam kehidupan finansial kita sehari-hari. Tanpa adanya industri perbankan, kita mesti selalu menjinjing duit untuk bertransaksi, tidak bisa dengan hanya menenteng kartu.
Kuartener
Sektor ekonomi kuartener ialah istilah yang dipakai untuk mendeskripsikan aktivitas-aktivitas ekonomi yang berbasis pada ilmu pengetahuan. Sektor ini umumnya mencakup industri teknologi berita dan konsultatif.
Sektor ini berbasis wawasan dan kemampuan. Industri yang termasuk kedalamnya yakni intellectual dan informational service seperti teknologi komputer, dan administrasi jaringan, industri konsultatif mirip perencanaan keuangan dan perencanaan pembangunan, dan industri riset seperti pengembangan produk dan percobaan ilmiah.
Menurut beberapa sumber, sektor kuartener juga mencakup industri jasa murni seperti industri hiburan dan entertainment, sektor kuartener juga kerap diasosiasikan dengan sektor pemerintahan, media, dan kebudayaan.
Banyak perusahaan mengeluarkan uang untuk menyebarkan sektor kuartener mereka alasannya sektor ini dapat menjadi pendorong kemajuan. Investasi pada sektor ini dilihat sebagai cara untuk menerima return on investment atau pengembalian investasi (balik modal) yang lebih cepat.
Riset pada sektor kuartener umumnya ditujukan pada penghematan ongkos, pemetaan pasar, pengembangan produk, sistem bikinan gres, dan algoritma distribusi yang efisien. Hal-hal diatas dapat mengembangkan profitability dan earning power (kesanggupan menghasilkan untung) dari sebuah perusahaan. Contoh dari sektor ekonomi yang bergerak pada sektor kuartener ialah
Riset dan Pengembangan Produk
Kegiatan riset dan pengembangan produk tergolong kedalam sektor kuartener. Industri ini mencakup aktivitas pengembangan produk, riset ilmiah, serta survei konsumen. Industri ini memerlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan kerja yang tinggi dari para pekerjanya.
Finance
Industri finance tinggi (high finance) mencakup perusahaan yang bergerak pada bidang keuangan tetapi memerlukan keahlian khusus yang terspesialisasi, contohnya yaitu perusahaan broker investasi, manajemen kekayaan, serta penyedia jasa underwriting. Industri ini memerlukan pengalaman, wawasan dan kesanggupan analisis yang tinggi dari para pekerjanya.
Hiburan dan Media

Industri hiburan dan media mencakup perusahaan yang berkecimpung pada bidang produksi acara televisi, film layar lebar, live drama, serta musik. Industri ini menunjukkan jasa berupa entertainment bagi para penikmat dunia hiburan. Pekerja di industri ini mesti memiliki keterampilan khusus yang mampu dijual secara visual maupun mulut.
Kuiner
Sektor kuiner ialah sektor yang diisi oleh industri atau pekerja yang setiap keputusan dan tindakannya mempunyai pengaruh secara luas pada tatanan regional ataupun global. Dampak ini mampu terjadi pada sektor yang serupa ataupun sektor-sektor lainnya yang berkaitan.
Pekerja sektor kuiner umumnya disebut sebagai pekerja gold collar. Bidang kuiner umumnya berkutat pada interpretasi data dan ide yang telah ada maupun yang hendak ada. Bidang kuiner juga termasuk kedalam sektor tersier seperti sektor kuiner, tetapi, terdapat beberapa hal yang membedakan mereka.
Sektor ini umumnya mencakup administrator dan pejabat elit pada bidang pemerintahan, riset, universitas, kesehatan, dan finansial. Sektor biasa seperti polisi dan pemadam kebakaran juga kadang kala dimasukan kedalam sektor kuiner. Terdapat beberapa hebat ekonomi yang memasukan aktivitas domestik yang dikerjakan oleh anggota keluarga ke dalam sektor kuiner. Contoh dari sektor ekonomi yang tergolong sektor kuiner ialah
Lembaga Pemerintah
Lembaga pemerintah meliputi pengambilan keputusan oleh pemerintah, pengelolaan daerah oleh pemerintah, serta pengeluaran kebijakan oleh forum pemerintah. Kebijakan yang diambil oleh lembaga pemerintah mempunyai imbas yang sangat besar bagi ekonomi sebuah wilayah.
Organisasi Non-Pemerintah
Organisasi non-pemerintah atau NGO merupakan organisasi yang berkerja diluar lingkup pemerintahan dan umumnya bersifat non-profit. Contoh dari NGO ini antara lain yakni OXFAM, YMCA, Doctors Without Borders, International Organization for Standardization, dan Amnesty International.
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi dianggap sebagai salah satu sektor industri kuiner karena memerlukan skill yang sangat tinggi, mempunyai imbas besar pada masyarakat, serta mempunyai dampak yang besar pada bidang-bidang ekonomi yang lain, sebab pada dasarnya, semua pekerja dilatih di dalam institusi pendidikan tinggi. Contoh dari institusi pendidikan tinggi ini yakni universitas serta institut.
Domestik
Sektor domestik merupakan sektor yang meliputi jasa household mirip pencucian rumah, pelayanan rumah, dan aktivitas homebuilding yang dikerjakan oleh anggota keluarga. Pelaku industri ini yaitu satu keluarga, dan penikmat hasil industri ini adalah keluarga tersebut pula.
Referensi
ThoughtCo, Sectors of the Economy
Zoltan Kenessey. “The Primary, Secondary, Tertiary and Quaternary Sectors of the Economy” (PDF). The Review of Income and Wealth. Bisa dilihat disini
Economics Help, Sectors of the Economy
Waugh, David (2007). Geography an Integrated Approach. Nelson Thornes
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon