Kamis, 09 Juli 2020

Kelembapan Udara: Pemahaman, Jenis, Dan Faktornya


Kelembapan udara yakni istilah yang menunjukkan kandungan air yang terdapat dalam atmosfir. Kalian-kalian yang mempelajari ilmu geografi, meteorologi, atau ilmu sosial, pasti telah tidak abnormal dengan perumpamaan ini.





Jika dipraktekkan dengan benar, istilah tersebut mampu dipakai untuk kebutuhan dan menunjang hidup manusia. Misalnya untuk membantu kegiatan budidaya pada tumbuhan, meramal cuaca yang nanti akan terjadi, serta memprediksi keperluan pendinginan ruangan.





Berikut ialah penjelasan lengkap perihal kelembapan udara, jenis-jenisnya, serta bagaimana cara mengukurnya.






Pengertian Kelembapan Udara





Kelembapan udara pada dasarnya yakni ukuran kadar uap air yang berada dalam bentuk gas di udara. Udara disini mampu dimaknai selaku udara dalam ruangan ataupun udara pada lapisan atmosfer.





Jumlah uap air yang berada di atmosfir sekitar 2 persen saja dari jumlah massa keseluruhan dari atmosfir. Jumlah yang relatif sedikit bila daripada gas lain.





Akan tetapi jumlah tersebut juga tidak senantiasa konstan dan tetap, sebab kadang dijumpai kelembapan pada udara berada di sekitaran angka nol hingga lima persen untuk suatu daerah tertentu.





Terdapat alat yang dipakai untuk mengukur kelembapan pada udara, yakni psikrometer. Alat ini bisa mengetahui jumlah uap air yang berada di atmosfir, meskipun ukurannya sungguh kecil.





Jika sebuah atmosfir memilik kadar uap air yang tinggi, besar kemungkinan dia akan menghasilkan hujan. Sebab adanya uap air di dalam atmosfir bisa menjadi tanda bahwa hujan akan turun di kawasan tertentu.





 



Kapasitas Udara





Kapasitas udara intinya adalah jumlah uap air yang dapat terkandung dalam suatu parsel udara pada suhu tertentu. Kapasitas ini akan berganti-ubah sesuai dengan kandungan uap air yang sudah ada dan juga suhu udara tersebut.





Semakin tinggi suhu udara, maka makin besar kapasitas yang dimiliki oleh udara tersebut untuk memuat uap air.





Ketika kapasitas udara dicapai, maka udara tersebut akan menjadi jenuh kepada uap air dan mengakibatkan terjadinya hujan. Kejenuhan itu sendiri dapat diraih melalui 2 cara adalah





  • Menambah kadar uap air yang ada di udara melalui evapotranspirasi
  • Menurunkan suhu udara di wilayah tersebut




Seperti yang sudah kita pahami, makin rendah suhu, maka kian rendah pula uap air yang mampu ditampung oleh udara tersebut. Oleh alasannya itu, biar menjadi bosan, kalian mampu menurunkan suhu udara.





Selain itu, cara paling mudah untuk mencapai kejenuhan yakni dengan menambah kadar uap air di suatu daerah melalui proses evaporasi dan transpirasi (evapotranspirasi) yang merupakan bagian dari daur air.





 



Jenis Kelembapan Udara





Jenis kelembapan udara




Terdapat beberapa macam kelembapan udara yang terbagi dalam tiga bentuk biasa , bentuk-bentuk tersebut antara lain yaitu





  • Kelembapan spesifik
  • Kelembapan adikara
  • Kelembapan nisbi/relatif




Ketiga jenis kelembapan udara ini memiliki pemahaman dan juga pemaknaan yang berlawanan-beda. Agar kalian lebih paham, kita akan diskusikan secara lebih mendalam dibawah ini.





Kelembapan Spesifik





Kelembapan spesifik yakni berat uap air pada udara yang dihitung dalam satuan gram per kilogram udara. Artinya disini akan dijumlah rasio uap air kepada berat udara total.





Umumnya, kelembaban udara ini akan berbanding lurus dengan tekanan udara yang ada pada suatu lokasi. Ketika tekanan udara tinggi, maka kelembaban spesifik juga akan tinggi.





Misalnya di tempat yang mempunyai kadar air besar mirip lautan. Pada tempat lautan, kadar tekanan udara yng tinggi akan membuat kelembapan spesifik juga tinggi.





Sedangkan, di tempat daratan terjadi dua kali maksimum dan minimum kelembapan pada udara dalam satu hari. kejadian tersebut terbagi dalam empat bab, yaitu





  • Kelembapan minimum pada tekanan minimum
  • Kelembapan maksimum pada tengah hari
  • Kelembapan minimum pada senja hari
  • Kelembapan maksimum pada tekanan maksimum




Kelembapan udara jenis spesifik, lazimnya berubah-ubah di berbagai animo, khususnya pada iklim yang mempunyai 4 trend.





Misalnya untuk trend panas, beliau ialah waktu dengan kelembapan yang tinggi, sedangkan untuk musim dingin beliau mempunyai kelembapan yang lebih rendah.





Di daerah dengan dua ekspresi dominan, kelembapan pada atmosfir lebih tinggi terjadi di demam isu hujan ketimbang pada musim kemarau.





Pada tempat tropis yang dipengaruhi oleh angin muson, daerah yang mengalami muson juga bisa mempunyai kelembapan spesifik yang bervariasi, tergantung metode muson yang sedang berjalan di daerah tersebut.





 



Kelembapan Absolut





Kelembapan sewenang-wenang eksklusif menjumlah berat uap air yang ada pada parsel udara tertentu. Disini hitungan uap air tidak menimbang-nimbang temperatur ataupun tekanan udaranya.





Pada kelembapan otoriter, yang dihitung ialah berat uap air per satuan volume parsel udara. Berbeda dengan kelembapan spesifik yang menghitung berat uap air per satuan berat udara total.





Rumus kelembapan absolut




AH = Kelembapan Absolut
mH2O = Berat uap air dalam udara
Vnet = Volume udara





Kelembapan diktatorial dihitung dengan menggunakan rumus diatas dimana AH adalah perbandingan antara berat uap air dalam udara dengan volume udara total.





 



Kelembapan Nisbi atau Relatif





Kelembapan jenis ini ialah perbandingan antara uap air yang berada di udara atau atmosfir, dibandingkan dengan jumlah uap air yang betul-betul ada di udara tersebut.





Jika temperatur sebuah atmosfir dan tekanannya sama, maka udara yang terkumpul di amosfir tersebut bosan dengan uap air yang ada.





Kalau kalian masih resah, maka ini ialah definisi dari kelembapan nisbi yang asli dalam bahasa Inggris





Ratio of the partial pressure of water vapor \displaystyle (p_H_2O) in the mixture to the equilibrium vapor pressure of water \displaystyle (p_H_2O^*) over a flat surface of pure water at a given temperature





Artinya secara harfiah yaitu, kelembapan ini mencoba untuk mendapatkan rasio antara tekanan parsial dari uap air di sebuah udara dengan tekanan uap ekuilibrium dari air.





Kelembapan ini dapat dijumlah dengan menggunakan rumus dibawah ini





Rumus kelembapan relatif




Pada kesehariannya, kelembapan jenis ini berlawanan dengan suhu maksimum yang ada di pagi hari, ataupun dengan suhu minimum yang terjadi di sore hari.





Selain itu, terdapat variasi pada kelembapan udara jenis ini, ialah dengan perbedaan kawasan yang didasarkan pada posisi lintang.





Pada tempat yang terletak di lintang kecil antara 30 LU – LS, tekanan nisbi akan besar pada trend panas dan kecil pada animo cuek. Sedangkan, di tempat lintang besar, berlaku sebaliknya.





 



Faktor yang Mempengaruhi Kelembapan Udara





Terdapat beberapa faktor yang mensugesti kelembapan udara di suatu kawasan. Faktor-faktor tersebut antara lain yakni





  • Suhu udara
  • Tekanan udara
  • Pergerakan angin
  • Sinar matahari
  • Vegetasi
  • Ketersediaan air




Agar kalian mampu mengetahui faktor-aspek yang telah disebutkan diatas, kita akan membicarakan secara lebih mendalam dibawah ini





Suhu Udara





Suhu udara mempengaruhi kelembapan udara




Salah satu faktor paling penting yang menghipnotis kelembapan pada udara adalah suhu udaranya.





Dalam konteks kelembapan, semakin tinggi suhu udara, maka semakin banyak uap air yang mampu ditampung oleh udara. Sedangkan, kian rendah suhu udara, semakin rendah kapasitas uap air dari udara tersebut.





Hal ini terjadi sebab ketika udara panas, maka jarak antar molekulnya lebih lebar sehingga mampu mengakomodasi banyak uap air. Ketika udara dingin, maka jarak antar molekulnya menjadi kecil sehingga kesusahan mengakomodasi uap air.





Oleh alasannya itu, saat suatu udara dipanaskan tanpa mengubah tekanannya, maka kelembapan akan menurun. Hal ini terjadi sebab kapasitas udara untuk menampung uap air meningkat tetapi jumlah uap airnya tetap sama.





 



Tekanan Udara





Tekanan udara mempunyai hubungan yang berbanding lurus dengan kelembapan udara pada suatu wilayah.





Jika suatu kawasan mempunyai tekanan udara yang semakin tinggi, maka udara yang berada di sekitarnya juga akan memiliki kelembapan yang tinggi pula.





Hal tersebut dapat terjadi alasannya uap air yang ada di udara tersebut tetap namun volume udaranya mengecil. Sehingga kelembapan udaranya meningkat.





Sebaliknya terjadi kalau tekanan udara diturunkan, maka kelembapan udara di wilayah tersebut akan makin menurun. Hal ini terjadi sebab volume udara membengkak, tetapi jumlah uap air tetap sama.





 



Pergerakan Angin





Angin yang bergerak ternyata juga mampu mempengaruhi kelembapan pada udara, hal ini dipengaruhi oleh proses penguapan dan kondensasi yang terjadi.





Air yang menguap, alasannya adalah massanya kecil akan terbawa oleh angin dan membentuk awan serta mengembangkan kelembapan udara di suatu wilayah tertentu.





Angin disini berperan untuk memindah uap air dari suatu kawasan ke kawasan-tempat yang lain.





 



Sinar Matahari





Selanjutnya yakni kuantitas penyinaran oleh matahari, karena penyinaran yang dikerjakan oleh matahari juga mampu menghipnotis kelembapan pada udara.





Penyinaran yang dilaksanakan dengan rentang waktu yang panjang dan terus menerus, akan mengakibatkan terjadinya evapotranspirasi yang besar pada permukaan-permukaan air dan juga flora.





Evapotranspirasi ini nantinya akan menjadikan penumpukan uap air di atmosfer, sehingga meningkatkan kelembapan udara di kawasan tersebut.





 



Vegetasi





Vegetasi mempengaruhi kelembapan udara di suatu wilayah




Selanjutnya adalah vegetasi, yakni tanaman yang berada pada suatu daerah tertentu.





Vegetasi mampu mempengaruhi kelembapan pada udara sebab mereka melakukan transpirasi saat sedang berfotosintesis. Proses fotosintesis ini akan menghasilkan uap air, yang nantinya dapat menguap ke udara, memajukan kelembapan udara.





Oleh sebab itu, tidak jarang kalian menyaksikan hutan-hutan besar mempunyai iklimnya sendiri bukan? Pohon-pohon inilah yang mensugesti iklim di hutan tersebut.





 



Adanya Ketersediaan Air





Selanjutnya yakni ketersediaan air yang dapat membuat kelembapan sebuah daerah berganti kadarnya.





Air yang mengalami penguapan akan memberikan sejumlah uap air ke dalam udara. Uap air ini lalu akan naik dan menetap di atmosfer, menciptakan atmosfer menjadi lebih bosan.





Seiring dengan berjalannya waktu, uap air ini akan berkembang menjadi awan-awan. Jika atmosfer sudah mencapai kapasitas udaranya, maka akan terjadi hujan.





Kandungan air pada sebuah daerah bisa menghipnotis kelembapan di udara. Semakin tinggi ketersediaan air di suatu tempat, maka semakin tinggi pula kelembapan di wilayah tersebut.





 



Dampak Kelembapan Udara





Kelembapan udara mempunyai beberapa dampak kepada kehidupan insan di bumi dan juga keadaan alam sekitarnya. Dampak-dampaknya antara lain yaitu





  • Iklim dan cuaca
  • Pemanasan global
  • Kenyamanan manusia
  • Kehidupan binatang dan flora
  • Konstruksi bangunan
  • Penerbangan




Agar kalian lebih paham, kita akan membahas satu per satu pengaruh dari kelembapan kepada fenomena-fenomena diatas





Iklim dan Cuaca





Kelembapan udara yakni salah satu aspek penentu iklim dan cuaca di suatu wilayah. Oleh sebab itu, kegiatan cuaca dan keadaan iklim niscaya akan dipengaruhi oleh kelembapan udara yang ada di daerah tersebut.





Umumnya, tempat yang berlokasi erat dengan pantai atau terpapar sinar matahari yang cukup terik memiliki kelembapan yang lebih tinggi. Contohnya adalah daerah di erat kathulistiwa ataupun kawasan pesisir pantai seperti pantai utara.





 



Pemanasan Global





Kelembapan udara mempengaruhi pemanasan global




Karena merupakan salah satu gas rumah kaca yang cukup kuat, uap air mampu menjadikan pemanasan global di sebuah kawasan. Bahkan, uap air yakni gas rumah kaca yang paling banyak di atmosfer. Jauh lebih banyak dibandingkan dengan karbon dioksida atau gas metana.





Selain itu, uap air juga mengandung energi laten yang jika mengembun, maka energinya akan dilepaskan ke alam. Pelepasan energi ini dapat menjadikan terjadinya peningkatan suhu udara di suatu lokasi.





 



Kenyamanan Manusia





Kelembapan juga kuat kepada ketentraman manusia dalam beraktivitas. Meskipun begitu, kenyamanan manusia lebih dipengaruhi oleh keadaan temperatur di suatu wilayah.





Uap air yang sedikit di udara mampu menjadikan kulit menjadi lebih kering, bibir menjadi pecah-pecah, dan mata yang menjadi lembap.





Selain itu, uap air juga besar lengan berkuasa pada kesanggupan bernafas orang-orang yang mengalami asma atau gangguan pernafasan yang lain. Oleh sebab itu, mesti diperhatikan faktor ketentraman saat mengatur kadar uap air di udara.





 



Hewan dan Tumbuhan





Kelembapan dan ketersediaan air baik dalam bentuk cair maupun uap ialah salah satu aspek dasar yang menghipnotis kehidupan di muka bumi ini.





Oleh sebab itu, air menjadi salah satu komponen siklus biogeokimia yang terpenting.





Secara umum, hewan dan tanaman memiliki kapasitas untuk menahan panas dan kelembapan yang terbatas. Diluar zona tenteram tersebut, hewan dan tanaman akan mati. Hal ini mengakibatkan terbentuknya bioma dan juga ekosistem tertentu di dunia.





Hal ini jugalah yang mensugesti persebaran tumbuhan dan fauna di permukaan bumi.





 



Konstruksi Bangunan





Konstruksi bangunan dipengaruhi oleh kelembapan udara




Kondisi kelembapan udara juga menghipnotis bentuk konstruksi bangunan yang mau dirancang oleh arsitek dan insinyur teknik sipil.





Umumnya, bangunan dibuat biar lebih tertutup dan terisolasi untuk menghemat efek dari keadaan alam di luar bangunan tersebut. Artinya, bangunan akan lebih efisien saat menggunakan pendingin ataupun penghangat ruangan.





Namun, hal ini juga menyebabkan kelembapan dalam bangunan menjadi tidak stabil dengan keadaan diluar. Bisa saja menjadi terlalu rendah ataupun terlalu tinggi.





Oleh sebab itu, dalam merancang bangunan, arsitek dan teknik sipil mesti dengan teliti mengamati faktor penumpukan uap air dan kelembapan dalam bangunan tersebut.





 



Industri Penerbangan





Pesawat melayang memakai udara dari lapisan atas atmosfer untuk mensuplai udara kabin nya. Agar penumpang mampu bernafas, udara ini dihangatkan dan juga dikelola tekanannya semoga sesuai dengan keperluan insan.





Namun, udara ini memiliki kelembapan yang rendah, alasannya berada di lapisan atas troposfer. Udara ini kemudian juga dihangatkan kembali saat memasuki kabin pesawat, sehingga kian menurunkan kelembapannya.





Hal ini menyebabkan para penumpang pesawat sering merasakan kulit kering, mata basah, ataupun ketidaknyamanan yang lain ketika menaiki pesawat terbang. Namun, perusahaan penerbangan tidak bisa menggunakan humidifier udara karena akan memberatkan pesawat.





 



Cara Mengukur Kelembapan Udara





Terdapat beberapa alat yang mampu digunakan untuk mengukur kelembapan di udara, diantaranya yakni higrometer dan psikrometer atau kerap disebut sebagait thermometer bola basah.





Higrometer





Higrometer




Higrometer ialah alat yang dapat membaca dan mengukur kelembapan udara pada suatu daerah. Umumnya alat ini sering ditaruh di kontainer atau alat penyimpanan barang.





Alat ini lebih sering dipakai untuk mengukur kelembapan pada udara yang suhunya rendah, misalnya untuk mengindikasikan hadirnya jamur di barang tabungan.





Pada alat ini terdapat dua skala yang dipakai untuk menunjukkan kelembapan udara, yakni temperatur dan juga suhu.





Kelembapan udara diberi simbol dengan abjad H, sedangkan suhunya diberi tanda dengan derajat celcius.





 



Psikrometer





Psikrometer




Alat ini ialah termometer yang mempunyai dua bola, satu yang kering dan satu lagi yang dilapisi oleh kain lembap.





Alat ini berfungsi untuk mengetahui dan mengukur kelembapan udara yang berada di dalam ruangan atau luar ruangan. Hal ini mungkin dikerjakan sebab temperatur pada bola kering niscaya lebih tinggi daripada bola basah.





Perbedaan suhu antara kedua bola inilah yang mau diolah memakai rumus dan digunakan untuk mengestimasi berapa kadar uap air yang ada di wilayah tersebut.





Psikrometer sering digunakan untuk mengukur kelembapan pada udara di ruangan, perkebunan, atau peternakan.





Kalian mampu menggunakan rumus ini untuk mengkalkulasikan kelembapan udara di sebuah kawasan dengan menggunakan psikrometer





Perhitungan Kelembapan Mutlak
Em : ew – α.p. (Td-Tw) mbar
dimana:
ew : Tekanan Uap jenuh pada temperatur bola lembap (tabel)
Td : temperatur bola kering 0C
Tw : temperatur bola lembap 0C
P : tekanan Barometer udara (mbar) yang tergantung ketinggian(tabel)
α :Konstanta Psikrometrik yang tergantung tipe Ventilasi:
α :0.000662 :Psikrometrik ventilasi tipe Assman dg ka. 5 m/dt; atau
α :0.000800 :Psychrometric dgn ventilasi alam dengan ka. 1 m/det.
ea : tekanan uap aktual
(ed–ea) : difisit kebosanan





Perhitungan Kelembapan Udara
RH : ea/em x 100 % = …….%
dimana:
RH : Kelembaban Udara
EA : Kelembaban Absolut atau Tekanan Uap Aktual (mbar)
EM : Kelembaban Mutlak (mbar)





Itulah klarifikasi singkat perihal kelembapan udara dan bagaimana cara mengukur serta faktor yang mempengaruhi keberadannya.





 



Referensi





Discussions on Humidity – NOAA





Humidity – North Carolina State University



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon