Rabu, 15 Juli 2020

Teks Narasi: Pemahaman, Ciri, Fungsi, Struktur, Dan Misalnya


Anda tentu saja telah pernah mendengar wacana Teks narasi bukan? Jenis teks ini merupakan salah satu teks yang cukup sering dipakai dalam komunikasi sehari-hari masyarakat.





Pada artikel kali ini, kita akan mencoba membicarakan secara lengkap apa itu teks narasi, mulai dari pengertiannya, fungsinya, strukturnya, sampai contoh-misalnya.






Pengertian Teks Narasi





Teks narasi adalah sebuah teks yang dikembangkan untuk menceritakan sebuah rangkaian kejadian yang bermaksud untuk menunjukkan hiburan, gosip dan menyebarkan pengalaman terhadap para pembacanya.





Pengertian teks ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu suatu cerita atau pun kejadian; deskripsi dari suatu kejadian atau peristiwa; dongeng; atau tema suatu karya seni.





Teks narasi ini mampu berbentukfiksi maupun non fiksi, tergantung keinginan dan juga kebutuhan dari sang penulis. Sedangkan, acuan hasil karya teks ini yaitu cerpen, novel, biografi, drama dan karya sastra naratif yang lain.





Sering kali teks narasi ini membuat kita berimajinasi mengenai insiden yang diceritakan dalam teks tersebut dan bisa juga membuat kita mengambil sebuah pelajaran dari peristiwa yang diceritakannya. 





Melihat dari acuan yang telah disebutkan maka tentunya Anda telah pernah membaca dan menikmati salah satu bentuk dari teks narasi bukan?





 



Ciri Teks Narasi





Ciri-ciri teks narasi




Tentunya semoga Anda bisa mengenali teks mana yang ialah Teks narasi dan mana yang bukan, maka Anda perlu mengenali ciri-ciri dari jenis teks ini.





Terdapat beberapa ahli yang menjabarkan tentang ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh teks narasi. Ahli yang cukup terkenal antara lain yakni Gorys Keraf dan juga Atar Semi yang mau kita diskusikan dibawah ini.





Ciri-Ciri Teks Narasi Menurut Gorys Keraf





Goys Keraf menjabarkan bahwa teks narasi idealnya mempunyai ciri-ciri seperti yang ada dibawah ini





  1. Di dalamnya terdapat unsur tindakan atau tindakan
  2. Diurutkan menurut waktunya
  3. Dibuat untuk menjawab pertanyaan, “apa yang terjadi?”
  4. Di dalamnya terdapat suatu konflik atau masalah




Menurut Keraf, jika sebuah teks memiliki keempat ciri diatas, maka teks tersebut tergolong selaku teks narasi.





 



Ciri-Ciri Teks Narasi Menurut Atar Semi





Berbeda dengan Keraf, Atar Semi menjabarkan bahwa sebuah teks narasi idealnya mempunyai ciri-ciri mirip yang ada dibawah ini





  1. Berbentuk suatu dongeng tentang kejadian yang dialami oleh penulisnya
  2. Kejadian di dalamnya mampu merupakan kisah positif, khayalan atau pun adonan dari kedua bagian tersebut
  3. Terdapat suatu pertentangan ataupun duduk perkara yang mendasari ceritanya, tanpa adanya pertentangan maka Teks narasi itu tidak terasa mempesona
  4. Terdapat komponen estetika di dalamnya
  5. Disusun menurut kronologis kejadian




Berdasarkan pertimbangan dua mahir mengenai Teks narasi diatas, maka Anda telah niscaya bisa mengetahui apa bedanya Teks narasi dengan teks lainnya bukan?





Ada beberapa hebat lainnya yang juga menjelaskan mengenai Teks narasi, tetapi intinya mereka juga mempunyai penjabaran yang sama atau bahkan sama dengan 2 jago diatas.





Anda sendiri juga pasti mampu menjabarkan ciri-ciri Teks narasi/Paragraf narasi berdasarkan dari wawasan Anda sendiri, alasannya Teks narasi/Paragraf narasi yaitu teks yang paling kerap kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.





 



Fungsi Teks Narasi





Fungsi teks narasi




Berdasarkan ciri-ciri penulisan serta pengertian dari teks narasi yang sudah kita pelajari diatas, teks ini mempunyai beberapa fungsi yang antara lain ialah





  1. Menceritakan suatu dongeng melalui rangkaian alur dongeng dan unsur-unsur pelengkapnya
  2. Dalam tipe teks narasi tertentu, teks berfungsi untuk memperluas pengetahuan pembaca atau pendengarnya akan sebuah hal (teks narasi sejarah, informasi berupa narasi, dan narasi khasiat/kekurangan produk).
  3. Menyampaikan amanat atau pesan sosial lewat perwatakan tokoh dan banyak sekali peristiwa yang terjadi di dalam ceritanya
  4. Menjelaskan secara jelas mengenai sebuah peristiwa sampai pembahasan alasannya adalah-hasilnya untuk memperluas ilmu dan wawasan pembaca




Sebuah teks narasi tidak perlu menjawab semua fungsi diatas, namun, niscaya ada satu atau lebih fungsi yang dijawab oleh teks tersebut. Namun, semuanya sungguh bergantung pada tujuan dan kebutuhan dari penulis yang menuliskan narasi tersebut.





 



Unsur-Unsur Teks Narasi





Menurut Gorys Keraf, setidaknya terdapat 4 bagian yang membentuk sebuah teks narasi yang baik dan benar. Keempat bagian tersebut antara lain ialah





  • Tema yang menjadi pokok pembicaraan/kisah dari teks tersebut dan ialah inti yang ingin diceritakan oleh penulis
  • Latar yang meliputi latar waktu, sosial, daerah, dan juga penunjang lainnya
  • Penokohan yang mencakup akhlak, fisik, dan juga penggambaran yang lain tokoh-tokoh yang ada pada narasi tersebut
  • Alur kisah yang meliputi rangkaian insiden yang terjadi pada teks narasi tersebut. Umumnya berupa tokoh utama yang mengalami duduk perkara dan mencoba menuntaskan problem tersebut




Agar menjadi teks narasi yang baik dan benar serta enak untuk dibaca dan mudah dimengerti oleh pembacanya, penulis harus memasukkan keempat unsur yang telah disebutkan diatas.





 



Jenis-Jenis Teks Narasi





Jenis teks narasi




Secara umum, terdapat berbagai jenis teks narasi yang kita kenal sehari-hari. Jenis-jenis tersebut antara lain yakni









Namun, menurut Gorys Keraf, teks narasi secara garis besar mampu dipisahkan menjadi narasi informatif, ekspositorik, artistik, dan sugestif





Narasi Informatif





Sesuai dengan kata-kata informatif pada namanya, narasi yang bersifat informatif adalah teks yang berisi berita tentang suatu insiden yang tujuannya supaya para pembaca bisa menambah wawasannya mengenai peristiwa yang terjadi tersebut. 





 



Narasi Ekspositorik





Narasi ekspositorik ini memiliki ciri yang nyaris serupa dengan narasi informatif, keduanya sama-sama memberikan berita mengenai sebuah insiden yang maksudnya untuk memperbesar pengetahuan.





Namun lazimnya pada narasi ekspositorik diceritakan dengan lebih rincian menurut data yang ada dan biasanya lebih menekankan pada satu orang tokoh yang memiliki peranan penting dalam insiden tersebut.





Alur ceritanya akan menceritakan dengan detail mulai dari awal insiden sampai tamat peristiwa atau bahkan akhir hayat dari si tokoh yang diceritakan dalam peristiwa tersebut. 





 



Narasi Artistik





Narasi artistik ini yakni jenis Teks narasi yang di dalamnya terdapat makna tersirat atau pesan yang ingin disampaikan kepada para pembacanya lewat tulisan tersebut.





Narasi ini dituliskan dengan cita-cita supaya para pembaca mampu mengerti insiden tersebut seolah-olah melihatnya sendiri.





Teks ini juga disusun berdasarkan fakta yang ada namun dalam penulisannya mampu berbentuknon fiksi jika tidak ada pemanis dari penulis, ataupun fiksi jikalau ada pelengkap-pelengkap kisah dari penulis yang tidak cocok dengan kondisi aslinya





 



Narasi Sugestif





Sugestif bersifat mengajak, artinya Teks narasi ini bersifat untuk mengajak para pembacanya biar mampu mengetahui kejadian yang ada di dalam narasi tersebut dengan baik seperti juga ikut mengalaminya sendiri. 





Umumnya, teks narasi jenis ini dibuat untuk meyakinkan seseorang, mengajak melaksanakan sesuatu, ataupun langkah-langkah-langkah-langkah mengajak/menyarankan yang lain.





 



Kaidah Kebahasaan Teks Narasi





Setiap jenis teks pasti memiliki kaidah kebahasaan tertentu, teks narasi pun begitu. Menurut Kosasih, terdapat setidaknya beberapa kaidah kebahasaan yang lazimnya dipakai dalam teks narasi. Berikut ini yaitu beberapa kaidah kebahasaan tersebut





  1. Banyak menggunakan kalimat penanda waktu masa lampau
  2. Cenderungmenggunakan kata yang menyatakan urutan waktu atau biasa disebut dengan konjungsi kronologis
  3. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sebuah langkah-langkah
  4. Sering memakai kata kerja yang memberikan kalimat tidak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh yang dibawakan oleh penulis
  5. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dicicipi oleh tokoh (kata kerja mental/pikiran)
  6. Umumnya penulis menempatkan diri eksklusif selaku orang pertama dan terlibat dalam kisah yang bersangkutan, sehingga banyak memakai kata orang pertama dalam menyampaikan ceritanya, seperti: saya, aku dan kami.
  7. Terkadang penulis juga menempatkan diri menjadi orang ketiga, sehingga berperan sebagai pengamat. Oleh alasannya adalah itu, tulisan akan banyak memakai kata ganti orang ketiga seperti: dia, mereka,




Kaidah kebahasaan ini berfungsi untuk mengembangkan mutu dari teks yang dituliskan dan juga berfungsi agar pembaca bisa lebih mudah mengerti teks yang dibacakan.





 



Struktur Teks Narasi





Struktur teks narasi




Dalam menciptakan suatu Teks narasi ada struktur perlu diamati semoga narasi tersebut bisa tersusun dengan baik dan dapat diketahui. Berikut ini yakni struktur teks yang kerap dipakai untuk menarasikan sesuatu





  1. Pengenalan
  2. Awal Konflik
  3. Klimaks
  4. Antiklimaks
  5. Koda




Agar kalian lebih mudah memahaminya, kita akan coba untuk membahas satu per satu struktur teks tersebut secara lebih rinci dibawah ini





Pengenalan





Sesuai dengan sebutannya, maka bagian dari pengenalan ini akan menjabarkan dasar isu mengenai kejadian yang hendak dikisahkan dalam dongeng.





Bagian ini meliputi latar lokasi dimana kejadian tersebut terjadi, siapa tokohnya, situasi dalam insiden dan sebagainya yang bisa membantu para pembaca mengenal dengan baik awalan kejadian tersebut.





Bagian ini sungguh penting biar pembaca bisa mengikuti alur kisah pada bagian-bab berikutnya dan tidak merasa hilang arah dikala ada pertumbuhan kisah yang tiba-datang pada bagian konflik.





 



Awal Konflik





Dalam suatu Teks narasi pasti akan terjadi pertentangan di dalamnya, sesudah pengenalan narasi akhir diceritakan pada bab pembukaan, maka selanjutnya masuk pada permulaan konflik.





Bagian ini berisi awal mula dari pertentangan-konflik ataupun problema yang akan terjadi pada teks tersebut. Sama seperti bab pendahuluan, bab awal ini sangat penting untuk membimbing pembaca kepada titik puncak yang hendak dicicipi oleh pembaca dan tokoh utama.





 



Klimaks





Setelah permulaan pertentangan dijabarkan pada bab sebelumnya, maka inti dari dilema yang terjadi dijabarkan pada bab titik puncak ini. Seperti namanya, titik puncak ialah puncak urusan dimana tokoh utama menerima tantangan terberatnya atau mesti menciptakan keputusan yang berat.





 



Anti Klimaks (Penyelesaian Masalah)





Ketika puncak dari masalah telah dijabarkan dan dituntaskan oleh tokoh utama, maka akan masuk kedalam bab mengenai penyelesaian dari dilema tersebut.





Pada bagian ini, tokoh utama telah melalui tantangan terberatnya dan mulai bisa menyelesaikan dilema-persoalan yang dialami. Umumnya, penyelesaian duduk perkara ini akan berujung pada koda ialah kesimpulan dan juga penutup dari teks ini.





 



Koda





Koda adalah bagian epilog dan akhiran dari sebuah narasi yang sebetulnya tidak wajib ada. Namun, pada bagian ini, penulis mampu menyisipkan pesan-pesan ataupun menyimpulkan cerita yang ada.





 



Contoh Teks Narasi





Contoh teks narasi




Di suatu kampus swasta di pinggiran kota, seorang mahasiswi terduduk di depan ruang prodi matematika sedang menunggu kedatangan dosen pembimbing untuk skripsinya.





Namun raut mukanya terlihat ketakutan dan seolah sedang memikirkan sesuatu.





Mahasiswi tersebut berjulukan Riana dan semalam terjadi insiden yang tidak mengasyikkan di kostnya, dimana terjadi pencurian yang menyebabkan laptop Riana raib diambil oleh si pencuri.





Padahal di dalamnya terdapat file berisi anjuran skripsinya. Untungnya sehari sebelum peristiwa pencurian berjalan, Riana telah sempat memperlihatkan salinan ajuan skripsi itu kepada pembimbingnya untuk diperiksa.





Hari ini dia berencana untuk mengambil salinan itu kembali biar beliau mampu mengetik ulang seluruh anjuran skripsi itu. Sebab, sebelum peristiwa ia tidak sempat untuk menyimpannya di perangkat lain.





Tak usang berselang, dosen yang ditunggunya datang dan Riana secepatnya menceritakan kepada dosennya mengenai peristiwa pencurian yang menimpanya semalam. Untunglah dosennya berbaik hati dan telah tamat membaca proposalnya untuk secepatnya direvisi.





Dosen tersebut juga berpesan untuk selalu waspada dan memutuskan untuk menyimpan file tawaran skripsinya di perangkat lain supaya kalau terjadi kehilangan, ia masih mempunyai salinannya.





Riana pun berterima kasih dan bergegas pulang untuk mengetik ulang proposalnya memakai laptop yang ia pinjam dari teman kostnya. Sekarang, Riana telah mendapatkan pengalaman yang sungguh penting supaya lebih waspada untuk menyimpan barang, utamanya barang yang penting.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon