Minggu, 19 Juli 2020

Puisi Rakyat: Pengertian, Ciri, Dan Jenisnya


Puisi ialah salah satu karya sastra yang memberikan pesan lewat diksi serta acuan tertulis.  Puisi lazimnya dibuat dengan memakai kata-kata yang indah dan diambil dari tema tertentu yang dibahas oleh penulis puisi.





Perlu dimengerti, karya sastra yang berisikan beberapa macam bait dan baris ini juga terbagi dalam menjadi dua macam yakni puisi gres atau puisi terbaru dan puisi usang atau lebih dikenal dengan perumpamaan puisi rakyat.





Pada postingan kali ini, kita akan mencoba membahas secara mendalam perihal puisi rakyat






Pengertian Puisi Rakyat





Puisi rakyat ialah karya sastra rakyat dari warisan nenek moyang yang memiliki nilai budpekerti tertentu dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat. 





Puisi rakyat juga menjadi jenis kesusastraan rakyat yang bentuknya telah mempunyai ketentuan dan struktur.





Umumnya puisi rakyat terdiri dari beberapa kalimat, ada yang menurut doktrin rakyat atau mantra dan rarakitan kisah rakyat, lemah tekanan bunyi, panjang pendek suku kata, panjang dan pendek suku kata, isi serta iramanya.





Puisi rakyat juga didefinisikan selaku karya sastra turun temurun yang pengarangnya tidak dimengerti secara pasti.





Hal ini dikarenakan puisi rakyat bergenre folklor ekspresi dan rangkaian praktik menjadi saranan penyebaran bermacam-macam tradisi budaya melalui verbal ke ekspresi. Sehingga untuk pengarang puisi lama ini tidak dimengerti dengan terang.





Menurut James Danandjaja, puisi rakyat ialah kesusastraan rakyat yang telah memiliki bentuk tertentu. Bentuk puisi rakyat ini berupa perumpamaan atau pernyataan tradisional dengan kategori paparikan serta wawangsalan.





Kategori paparikan dibedakan menjadi dua ialah akidah rakyat atau mantra serta rarakitan dongeng rakyat.





Lebih jelasnya, puisi rakyat berisi nilai-nilai yang meningkat di dalam kehidupan masyarakat, dimana di dalamnya berisi pesan dan nilai-nilai dari warisan leluhur bangsa Indonesia.





 



Karakteristik Puisi Rakyat





Karakteristik puisi rakyat




Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repubil Indonesia (Kemendikbud), puisi rakyat mempunyai beberapa karakteristik utama, ialah:





  1. Mempunyai bentuk yang tetap
  2. Memiliki jumlah kata per baris
  3. Terikat dengan jumlah baris per baitnya
  4. Mempunyai pengulangan rima atau suara selesai




Jika suatu teks puisi memiliki karakteristik-karakteristik mirip yang sudah disebutkan diatas, maka anda mampu memastikan dengan cukup yakin bahwa itu adalah sebuah puisi rakyat.





 



Unsur Puisi Rakyat





Unsur puisi rakyat




Puisi rakyat memiliki beberapa komponen yang umumnya digunakan untuk menyimpulkan isinya. Unsur-unsur tersebut antara lain yaitu





  • Makna
  • Tema
  • Pesan




Dibawah ini, kita akan membicarakan secara lebih rinci masing-masing unsur yang dapat didapatkan pada puisi rakyat.





Makna Puisi Rakyat





Makna atau isi dari puisi rakyat bantu-membantu bisa dikenali bila pendengar atau pembacanya memahami kandungan kata yang ada di dalam puisi tersebut.





Kandungan kata di dalam puisi rakyat dapat dimengerti dengan cukup gampang ialah dengan melaksanakan penafsiran arti dari setiap kata dalam puisi rakyat yang biasanya memiliki makna konotasi.





Lebih rincinya, berikut beberapa langkah yang mampu digunakan untuk memahami makna dalam puisi rakyat, adalah:





  1. Menemukan kata kunci atau keyword yang ada di setiap baris puisi, alasannya kata kuncitersebut akan menjadi inti dari setiap baris puisi.
  2. Uraikan bait puisi ke dalam bentuk prosa atau parafrase.
  3. Lalu tafsirkan makna dari kata dalam puisi tersebut.
  4. Selanjutnya mengaitkan isi puisi dengan kehidupan konkret.




Ketika kalian mengikuti langkah-langkah diatas secara step-by-step, maka kalian akan mampu untuk mengartikan kata dan makna yang terkandung dalam suatu puisi rakyat.





 



Tema Puisi Rakyat





Tema atau topik puisi rakyat ialah pokok masalah yang dibahas di dalam puisi dan berkaitan dengan bentuk permasalahan dalam kehidupan kasatmata.





Puisi rakyat mempunyai tema yang cukup bermacam-macam mulai dari perjuangan, persahabatan, kemanusiaan, keagamaan, sampai kondisi alam.





Tema ini dapat kalian dapatkan dan ketahui dengan cara mendengarkan secara seksama kata-kata serta makna yang terkandung dari puisi rakyat tersebut.





 



Pesan Puisi Rakyat





Unsur pesan dalam puisi rakyat merupakan suatu kesan atau amanat yang dapat diterima pembaca puisi rakyat tersebut.





Penyampaian pesan atau amanat puisi rakyat ini berhubungan dengan cara pandang para pembaca pada sesuatu, tetapi tidak lepas dari isi serta tema puisi yang dibahas oleh penulis puisi rakyat tersebut.





 



Jenis Puisi Rakyat





Jenis puisi rakyat




Puisi rakyat termasuk jenis sastra yang mempunyai banyak macam dan bentuk, sesuai dengan tempat dan budayanya. Bentuk-bentuk tersebut antara lain dalah





  • Pantun
  • Gurindam
  • Syair
  • Matra
  • Peribahasa
  • Pepatah
  • Bidal
  • Seloka




Dibawah ini, kita akan mencoba membahas secara lebih rinci mengenai setiap jenis puisi rakyat yang sudah dijabarkan diatas





Pantun





Pantun berasal dari bahasa Minangkabau adalah panuntun yang memiliki arti penuntun. Pantun sering digunakan untuk menjalin pergaulan di masyarakat.





Karya sastra pantun mempunyai beberapa ciri-ciri khusus yang gampang diidentifikasi adalah:





  • Ada sampiran, yang ada di baris pertama dan kedua.
  • Ada isi, yang terdapat pada baris ketiga dan keempat.
  • Terdiri atas empat baris di setiap baitnya.
  • Setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
  • Bersajad a-b-a-b.




Bila dilihat dari isinya, pantun juga berisikan berbagai jenis adalah pantun anak, pantun muda mudi, pantun nasehat, pantun jenaka, serta pantun teka-teki.





 



Gurindam





Gurindam merupakan salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Tamil, India. Gurindam memiliki isi yang berupa hikmah dengan hukum setiap baitnya terdiri atas 2 baris dan bersajad a-a. Puisi lama ini juga mengandung petuah seruan bagi para pendengarnya.





 



Syair





Syair merupakan salah satu puisi rakyat yang berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya agama Islam ke Indonesia.





Istilah syair berasal dari bahasa Arab adalah Syu’ur atau Syi’ir yang memiliki arti perasaan menyadari. Seiring perkembangannya syair terus mengalami pergantian dan modifikasi sehingga  tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair dari Arab, melainkan menjadi khas Melayu.





Salah satu penyair yang memiliki tugas besar dalam membentuk syair khas Melayu ialah Hamzah Fansuri dengan berbagai karyanya mirip Syair Burung Pingai, Syair Perahu, Syair Sidang Fakir hingga Syair Dagang.





Syair juga memiliki beberapa ciri-ciri, ialah:





  • Setiap baitnya terdiri dari empat baris. 
  • Setiap baris terdiri atas 8 hingga 14 suku kata.
  • Semua barisnya yaitu isi.
  • Bersajak a-a-a-a.
  • Bahasa yang digunakan lazimnya berupa kiasan.




Jika kalian memperoleh karya sastra yang mempunyai ciri-ciri diatas, maka kalian mampu menyimpulkan bahwa itu kemungkinan besar yakni sebuah Syair.





 



Mantra





Mantra merupakan jenis puisi lama yang sering digunakan dengan hal-hal yang sifatnya ghaib atau mistis. Untuk itu, mantra berima dan berirama pasti mempunyai sifat yang sungguh misterius.





Mantra biasanya memakai gaya bahasa metafora yang sifatnya esoferik adalah bahasa yang khusus dipakai diantara pembicara dan lawan bicaranya.





 



Peribahasa Atau Pepatah





Peribahasa atau pepatah ialah salah satu golongan kata atau kalimat yang menyatakan maksud, keadaan atau hal yang mengungkapkan wacana tingkah laku, perbuatan ataupun hal yang lain yang berkaitan dengan seseorang.





 



Bidal





Bidal merupakan jenis puisi usang yang berupa peribahasa dalam sastra Melayu usang. jenis puisi usang ini kebanyakan berisi peringatan, sindiran, pesan tersirat serta lainnya. Bidal juga mempunyai arti irama, rima dan lugas.





Ciri-ciri puisi lama ini adalah memiliki kalimat singkat dengan makna kiasan atau figuratif, memiliki tujuan menangkis, menyindir atau menyanggah suatu kejadian atau situasi tertentu.





Selain itu, Bidal juga kerap dibentuk selaku bentuk sindiran yang mengungkapkan fikiran ataupun perasaan pengarang secara tidak eksklusif.





 



Seloka





Seloka ialah puisi usang yang berkaitan dengan puisi Melayu. Selako umumnya terdiri dari satu bait atau lebih yang masih terkait. Jenis puisi usang ini lazimnya berisi sindiran, ejakan atau senda gurau yang diungkapkan dalam sebuah istilah.





Seloka lazimnya ditulis empat baris yang memakai bentuk seperti pantun atau syair, tetapi ada juga yang ditulis lebih dari empat baris..





Selain berbagai jenis puisi usang yang sudah disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak sekali jenis puisi lama yang mampu dipelajari seperti karmina sampai talibun.





Demikianlah, biar ulasan di atas mampu bermanfaat dan menjadi tumpuan bacaan suplemen bagi Anda semua.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon