Norma agama ialah salah satu jenis norma yang pastinya sungguh sering kita dapatkan dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bersama dengan norma kesusilaan, hukum, dan adat, norma ini berperan besar dalam menertibkan bagaimana kita hidup dan bertindak dalam kehidupan.
Pada postingan kali ini, kita akan mencoba membicarakan secara lebih dalam perihal norma agama.
Daftar Isi
Pengertian Norma Agama
Norma agama intinya yaitu suatu aturan atau kaidah yang berfungsi sebagai petunjuk, pemikiran, dan batasan-batas-batas bagi manusia untuk melaksanakan hidupnya.
Aturan, petunjuk, dan ajuan yang terkandung dalam norma agama ini berasal pribadi dari tuhan yang maha kuasa, sehingga sifatnya pasti dan tidak diragukan bagi yang mempercayainya.
Umumnya, norma agama ini berisikan perintah dari ilahi secara pribadi ataupun melewati nabi-nya untuk mendekati hal-hal yang baik dan menjauhi larangan-Nya.
Salah satu tujuan agama yaitu untuk membimbing pengikutnya ke jalan yang benar sehingga mampu menjalani kehidupan yang lebih baik serta lebih bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun sesama. Norma agama ialah tutorial dan isyarat untuk meraih tujuan tersebut.
Sumber Norma Agama
Sedikit berlainan dengan norma yang lain, norma agama ini bersumber pribadi dari perintah-perintah ilahi baik yang disampaikan secara eksklusif maupun lewat perantara yang lain, misal nabi nya atau teman-sahabat dari nabi tersebut.
Umumnya, norma agama ini memiliki sumber yang jelas dan terbukukan dengan baik mirip kitab suci, prasasti suci dengan tulisan perintah, atau hal-hal yang lain yang tampakdan dapat dibaca dengan terang.
Namun, tidak jarang juga norma ini bersifat mulut dan turun temurun, contohnya dari hadits dan lainnya yang belum dibukukan.
Karena sifatnya yang turun temurun, sangat penting untuk mengetahui sanad atau sejarah dan penurunan dari norma tersebut semoga tidak mengakibatkan kesesatan.
Selain itu, seperti yang kita pahami, Indonesia ialah negara yang memiliki keberagaman beragama cukup tinggi dengan 6 agama utama yang diakui. Oleh alasannya itu, sumber dari norma ini pun berlawanan-beda tergantung agamanya masing-masing.
Tujuan Norma Agama
Tujuan utama dari norma agama yaitu untuk menyempurnakan insan dan menjadikan pengikutnya sebagai insan yang terbaik. Disini, insan diharapkan mampu mendektkan diri dengan kebaikan dan menjauhi hal-hal yang buruk.
Sedikit berlainan dengan norma lainnya, norma agama banyak mengarah kepada batin insan dan bagaimana insan berfikir dan menyaksikan kehidupan. Tetapi, bukan memiliki arti norma agama tidak mengatur kegiatan dan kelakuan ya!
Norma islam banyak sekali menertibkan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari agar kita mampu mewujudkan masyarakat yang madani.
Harapannya yakni, orang-orang yang menaati norma agama ini kelak akan memiliki sikap yang bagus, kehidupan yang hening, dan bisa merealisasikan masyarakat yang madani.
Berdasarkan uraian diatas, kita mampu menawan kesimpulan bahwa norma agama intinya bertujuan untuk
- Memperbaiki etika dan adab manusia
- Membimbing ke jalan yang benar sesuai dengan perintah ilahi YME
- Mewujudkan penduduk yang madani
Jika kita lihat, semua tujuan ini bermuara pada pembentukan manusia manusia dan masyarakat yang lebih baik serta sesuai dengan anjuran dan aturan Tuhan YME.
Ciri-Ciri Norma Agama
Terdapat beberapa ciri-ciri utama yang membedakan norma agama dengan norma-norma yang lain. Berikut ialah beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh norma ini
- Bersumber pribadi dari Tuhan Yang Maha Esa.
- Karena berasal dari Tuhan, maka ketentuannya bersifat universal dan kekal bagi para pengikutnya
- Saat dikerjakan mendapat pahala, sebaliknya jika dilanggar maka akan mendapatkan dosa dan hukuman di darul baka.
Harus disadari bahwa komponen pembeda utama norma ini dengan norma lainnya yaitu sumbernya yang langsung berasal dari Tuhan.
Oleh alasannya adalah itu, sifatnya menjadi universal dan mengikat bagi semua yang mengikuti agama tersebut, terlepas ia anggota negara apa atau komunitas apa dengan norma-normanya tersendiri.
Fungsi Norma Agama
Dalam mewujudkan tujuan yang sudah dijelaskan diatas, terdapat beberapa fungsi yang dilaksanakan oleh norma agama kepada manusia dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi tersebut antara lain adalah
- Pendidikan
- Perdamaian
- Penyelamat
- Pembaharuan
- Kontrol Sosial
- Solidaritas
Untuk lebih memahami fungsi-fungsi yang sudah dijelaskan diatas, kita akan menjajal membedah dan membicarakan satu per satu fungsi yang dilaksanakan oleh norma agama dibawah ini
Fungsi Pendidikan
Secara langsung maupun tidak pribadi, seluruh pedoman agama yang ada di dunia berfungsi untuk mendidik dan mengajak pengikutnya untuk melakukan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang jelek.
Disinilah fungsi pendidikan ini muncul alasannya intinya, norma agama adalah operasionalisasi dari apa yang ingin dicapai oleh agama tersebut kedalam aturan dan usulan.
Dengan mengikut norma ini, peluangnya ummat insan mampu terdidik untuk menjadi insan insan yang lebih baik lagi dan mewujudkan penduduk yang lebih baik pula.
Fungsi Perdamaian
Semua agama yang ada di dunia selalu mengedepankan perdamaian dan menyelesaikan dilema tanpa kekerasan.
Oleh karena itu, nilai ini pun dimasukkan kedalam norma agama yang mampu berfungsi untuk menjaga perdamaian antar individu dan antar komunitas.
Seseorang akan merasakan rasa bersalah dikala melaksanakan kesalahan ataupun hal-hal yang dihentikan oleh agama. Oleh karena itu, orang tersebut mungkin tidak akan melakukan kejahatan lagi sehingga merealisasikan perdamaian.
Perdamaian disini juga mampu dimaknai sebagai perdamaian internal dalam diri seseorang.
Ketika individu tersebut mengetahui bahwa dia telah mengikuti seluruh hukum agamanya, maka tidak akan ada kegelisahan dan keraguan dalam dirinya. Hal inilah yang disebut selaku perdamaian internal dalam jiwa seseorang.
Fungsi Penyelamat
Seperti yang telah dijelaskan diatas, semua agama niscaya akan bermuara pada membentuk insan yang paripurna baik di dunia maupun di alam baka.
Oleh karena itu, norma agama sebagai operasionalisasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam agama tersebut pastinya juga dapat menjadi penyelamat bagi manusia.
Setiap manusia yang mengikuti dengan baik dan mengerti apa yang diminta oleh norma agama pada alhasil akan selamat baik dalam kehidupannya di dunia atau di alam baka sana.
Fungsi Kontrol Sosial
Semua agama mengajarkan pengikutnya untuk lebih peka terhadap kondisi disekitar mereka, termasuk duduk perkara-dilema sosial yang ada di lingkungan daerah kalian tinggal.
Contoh masalah-persoalan sosial ini antara lain yakni
- Kemiskinan
- Maksiat
- Ketidakadilan
- Pelanggaran hak asasi insan
- Penganiayaan
- Kejahatan kriminal
Agama dengan norma agama mendorong kita untuk saling mengingatkan, menegur, dan memperbaiki tindakan-tindakan ini, baik yang kita lakukan atau dikerjakan oleh orang-orang disekitar kita.
Sebagai orang yang menaati agama dan norma-norma yang ada didalam agama, kita juga akan terdorong untuk bertindak menghentikan problem-persoalan sosial tersebut.
Semua ini bertujuan untuk merealisasikan masyarakat yang madani dan sesuai dengan ajaran Nya.
Fungsi Pembaharuan
Ajaran agama dan norma yang terkandung didalamnya dapat mengubah kehidupan seseorang atau sekelompok orang yang tadinya tidak baik menjadi lebih baik lagi.
Hal ini diraih dengan merealisasikan nilai-nilai dan juga anjuran agama dalam berkehidupan sehari-hari.
Harapannya, agama dapat menjadi distributor pergeseran yang terus menerus memperbaiki hidup orang dan basis etika serta akhlak dari sebuah penduduk dalam berkehidupan dan bernegara.
Fungsi Memupuk Rasa Solidaritas
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, semua agama dan norma-norma agama mendorong kepedulian antar sesama. Secara eksklusif, kepedulian sesama ini akan memupuk rasa solidaritas antar bagian masyarakat.
Dengan kepedulian dan rasa solidaritas yang tinggi ini, prospeknya dapat terwujudkan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik. Disini, kesempatannya juga muncul toleransi antar manusia tanpa pandang agama dan suku ras nya.
Sanksi Norma Agama
Berbeda dengan norma hukum, sanksi yang diberikan oleh norma agama condong lebih longgar dan tidak formal. Hal ini terjadi alasannya adalah otoritas tertinggi pemberi sanksi yakni ilahi YME dan tidak ada manusia yang bisa menyuruh dewa dalam menganggap manusia yang lain.
Umumnya, tokoh agama, orang suci, ataupun nabi mempunyai peran sebagai pengingat, pendakwah, dan pemberi contoh saja. Orang-orang ini tidak mempunyai otoritas untuk menganggap dosa dan juga pahala dari orang-orang lain.
Meskipun begitu, tokoh-tokoh agama ini mampu menunjukkan perayaan ataupun teguran yang nantinya akan menjadi sanksi sosial kepada orang yang ditegur tersebut.
Hal ini akan semakin mempunyai efek dikala orang yang ditegur tersebut hidup di komunitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Namun, hal ini tidak akan terlalu besar lengan berkuasa jika lingkungan daerah tinggalnya tidak terlampau mementingkan agama atau bahkan ateis/agnostik.
Berikut ini yaitu beberapa hukuman sosial yang lazimnya kita peroleh dikala melanggar norma agama
- Perasaan menjadi was-was
- Dihantui rasa bersalah
- Hidup menjadi tidak tenang
- Merasa menerima dosa
- Dijauhi atau dikucilkan oleh penduduk
- Tidak diandalkan oleh orang lain
- Pikiran menjadi berantakan
- Dipandang sebagai pendosa
- Memperburuk hubungan dengan orang-orang sekitar
Meskipun semuanya ialah hukuman sosial, baik yang diberikan oleh orang-orang disekitar ataupun oleh diri kita sendiri, ternyata dampaknya cukup banyak ya.
Contoh Norma Agama
Agar kalian lebih paham tentang norma-norma agama yang berlaku di masyarakat, berikut ini yakni beberapa pola norma agama yang kerap kita temukan di kehidupan sehari-hari
Rajin Beribadah
Dalam norma agama, tentu saja insan didorong untuk senantiasa beribadah kepada yang kuasa YME sebagai wujud syukurnya atas lezat-nikmat yang diberikan oleh dewa.
Manusia yang jarang beribadah atau tidak menganggap ibadah ini penting seringkali dikomentari ataupun dinilai buruk oleh penduduk yang menjunjung tinggi nilai agama.
Oleh alasannya adalah itu, manusia yang tidak bersungguh-sungguh beribadah ini mungkin akan terkena sanksi sosial keagamaan yang dikenakan oleh tokoh agama ataupun penduduk disekitarnya
Peduli Terhadap Sesama
Kepedulian terhadap sesama juga ialah salah satu faktor yang sungguh penting berdasarkan agama dalam berkehidupan dan berkegiatan sehari-hari. Orang yang cenderung tidak berinteraksi secara sosial dan kurang peduli kepada sesama juga kerap terkena sanksi sosial keagamaan.
Contohnya yakni ketika ada tetangga yang kesulitan dan tetangganya tidak menolong, maka bisa jadi beliau dianggap selaku individu yang apatis, baik dari sudut pandang norma agama ataupun norma sosial lainnya.
Berbagi dengan Orang yang Kurang Beruntung
Agama juga mendorong manusia untuk menyebarkan dengan sesama dan bersifat dermawan jika memiliki kemampuan lebih secara sumber daya. Berdasarkan nilai ini, ada obligasi bagi insan beragama untuk berinfaq dan shadaqah untuk menolong sesama jika bisa.
Oleh alasannya adalah itu, jikalau ada yang bersifat pelit dan serakah maka orang tersebut akan terkena hukuman sosial agama dianggap kikir dan tidak mau mengembangkan dengan sesama.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon