Selasa, 23 Februari 2021

Permainan Anak Pria Tradisional Di Indonesia

Saat ini, permainan tradisional belum dewasa di  Indonesia telah mulai ditinggalkan. Hampir semua anak, baik yang tinggal di kota maupun desa, sekarang lebih bahagia pada permainan elektronika atau gadget. Kemajuan teknologi tergolong berkembangnya permainan modern memang telah mengganti teladan bermain belum dewasa. Mulai dari permainan anak pria dan wanita baik yang didedikasikan usia pra sekolah sampai usia sekolah memang banyak ditemukan dalam gadget dan komputer.


Hal ini tentu dapat mengganti teladan bermain dan tingkah anak itu sendiri. Sedangkan jika dipelajari secara kejiwaan dan sosial, permainan belum dewasa tradisional lebih penuhakan unsur kolaborasi serta imajinasi yang memiliki potensi membentuk kepekaan sosial dan kecerdasan bagi anak. Berikut beberapa pola permainan anak pria tradisional yang sangat disenangi.


Contoh permainan anak pria tradisional di Indonesia


1. Permainan Layangan


Permainan anak pria yang banyak diminati yakni layang-layang. Permainan layang-layang ini pun tidak cuma dimainkan oleh anak kecil saja, tetapi juga orang dewasa banyak yang gemar memainkannya. Sebelum bermain layang-layang, umumnya bawah umur pria bisa membuat sendiri layang-layang tersebut.


Layang-layang ini dibentuk dari selembar kertas khusus, sedangkan rangka layang-layangnya yang dibuat dari bambu yang telah di bentuk belah ketupat. Setelah itu, lalu rangka layang-layang bambu itu dikaitkan dengan benang. Benang ini berfungsi untuk menerbangkan layang-layang, sedangkan bab ujung benang yang lain diberi daerah untuk menawan ulur benang semoga layang-layang tidak lepas.


Untuk memainkannya, dibutuhkan daerah yang lapang dengan angina yang cuku kencang, sehingga layangan juga dapat terbang tinggi.


2. Permainan Gasing


Selain layang-layang, permainan gasing juga identik dengan anak laki-laki. Pada jaman dulu, belum dewasa umumnya menjadikannya sendiri. Mereka berkreasi dengan menggunakan kayu dan benang jahit sepatu untuk membuatnya. Sedangkan ketika ini, permainan gasing sudah banyak dijual do toko-toko dengan banyak sekali bentuk dan warna.


Cara memainkan gasing ini cukup mudah, ialah dengan melemparkan gasing mereka secara bersamaan ke lantai sambil menawan benang. Setelah itu, gasing yang berputar paling usang ialah pemenangnya.



Baca: Tips Membuat Kado Pernikahan



3. Permainan Kelereng


Kelereng ialah permainan yang sungguh menggembirakan, dan sangat digemari oleh anak pria. Mereka akan beradu memainkan kelereng dan berusaha untuk mendapatkan kelereng dengan jumlah terbanyak.


Untuk bermain kelereng, ada beberapa aturan main, yaitu setiap anak diharuskan menghimpun kelereng dengan jumlah yang sudah disepakati, contohnya 3 buah kelereng. Setelah itu, kelereng-kelereng tersebut di kumpulkan dalam satu area kotakan yang dibentuk di tanah.


Lalu masing-masing anak secara bergantian akan mengarahkan dan membidik kelereng mereka pada kotakan yang berisi kumpulan kelereng tersebut. Ketika berhasil mengeluarkan kelereng dari dalam kotak, maka kelereng tersebut berhak menjadi milik si anak.


4. Permainan Mobil-mobilan dari kulit jeruk


Permainan anak pria selanjutnya yakni kendaraan beroda empat-mobilan dari kulit jeruk. Bermain kendaraan beroda empat-mobilan dari kulit jeruk dapat mengasah kreativitas, alasannya anak akan berkreasi untuk menciptakan kendaraan beroda empat-mobilan sendiri sesuai harapan mereka. Kulit jeruk yang biasa dipakai ialah kulit jeruk bali atau bangkok yang mempunyai tekstur tebal.


Cara menjadikannya yaitu siapkan 1 buah jeruk bali, lalu kupas kulitnya menjadi lembaran besar. Kemudian bentuk 4 buah bundar sedang untuk bab roda. Setelah itu, bentuk pula persegi panjang untuk bab badannya.


Jika semua bab sudah siap, kemudian satukan bagian-bagian tersebut dengan menggunakan batang lidi. Buat lubang kecil pada ujung depan kendaraan beroda empat-mobilan untuk mengaitkan tali, dan kendaraan beroda empat-mobilan pun siap dimainkan dengan cara ditarik.


Itulah beberapa contoh permainan anak laki-laki di Indonesia yang sudah jarang dimainkan lagi. Alangkah baiknya jikalau kita sebagai orang renta menolong melestarikannya dengan mengajarkannya pada belum dewasa kita, sehingga kreativitas mereka mampu lebih terasah dengan cara yang menggembirakan.



Sumber yu.com


EmoticonEmoticon