Senin, 14 Desember 2020

Membuat Kalimat Efektif Dan Ciri-Cirinya


Membuat kalimat dalam paragraf merupakan kegiatan yang tidak sulit untuk dilaksanakan. Namun, acap kali maksud dari penulis tidak dapat dipahami oleh pembaca. Oleh alasannya adalah itu, aneka macam komponen mesti diamati dalam menciptakan kalimat efektif. Kalimat efektif ialah kata yang disusun sesuai kaidah kebahasaan yang bagus dan benar. Dengan adanya kalimat efektif tidak akan terjadi kesalahpahaman maksud antara penulis dan pembaca.





Syarat Membuat Kalimat Efektif





Untuk membuat kalimat efektif syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain :





  1. Sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
  2. Sistematis
  3. Tidak mengandung kalimat ambigu
  4. Tidak bertele-tele




Ciri-Ciri Kalimat Efektif





Dalam menulis kalimat harus memperhatikan hal-hal berikut biar suatu kalimat dapat dibilang selaku kalimat efektif.





1. Kesepadanan struktur





Dalam penulisan kalimat harus memperhatikan keseimbangan antara
anggapan dan struktur bahasa yang dipakai. Kalimat harus mempunyai subjek dan
predikat yang terang serta tidak terdapat subjek ganda.





Contoh kalimat :





Kepada para penerima kontes dipersilakan masuk. (tidak
efektif)





Para akseptor kontes dipersilakan masuk. (efektif)





2. Kesamaan bentuk





Sebuah imbuhan pada kata dalam kalimat harus disesuaikan
dengan makna yang berada dalam kalimat tersebut. Kesamaan kata atau imbuhan
yang dipakai harus sejajar. Jika bentuk kata pertama menggunakan verba, maka
bentuk kedua juga verba.





Contoh kalimat :





Tugas peneliti ialah menganalisis dan penyajian hasil
analisis data. (tidak efektif)





Tugas peneliti yaitu menganalisis dan menyajikan hasil analisis
data. (efektif)





3. Kelogisan makna





Ide pokok dari kalimat harus disampaikan dengan bahasa yang
logis dan berhubungan semoga mudah dimengerti oleh pembaca dan tidak mengakibatkan
kesan ambigu.





Contoh kalimat :





Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan daerah kami persilakan.
(tidak efektif)





Kepada Bapak Kepala Sekolah, kami persilakan. (efektif)





4. Kehematan kata





Penulisan kata menjadi suatu kalimat harus dilaksanakan
pengurangan, sehingga tidak bertele-tele. Namun, pesan atau tujuan kalimat
mesti tetap tersampaikan secara utuh dan sesuai dengan kaidah.





Contoh kalimat :





Suasana di rumah sungguh sepi sekali. (tidak efektif)





Suasana di rumah sungguh sepi. (efektif)





5. Kepaduan makna





Kepaduan dalam kalimat efektif mesti dibentuk dengan menggabungkan
komponen-komponen yang membentuk kalimat tersebut sehingga gosip yang disampaikan
tidak terpecah-pecah.





Contoh kalimat :





Siti beragama Islam dan Krisna beragama Katolik. (tidak
efektif)





Siti beragama Islam sedangkan Krisna beragama Kristen.
(efektif)





6. Ketegasan makna





Ketegasan makna dilakukan untuk memberi pementingan pada
bagian-komponen yang dianggap penting. Sehingga subjek tidak selalu ditaruh di
awal kalimat, tetapi bisa menggunakan keterangan di permulaan kalimat. Ketegasan makna
lazimnya terdapat pada kalimat perintah, larangan, dan tawaran yang disertai
partikel –lah, -kah, -pun.





Contoh kalimat :





Sampah itu buang! (tidak efektif)





Buanglah sampah itu! (efektif)





Penggunaan kalimat efektif sangat bermanfaat dalam penyampaian pandangan baru pokok bacaan. Sehingga berita atau pesan yang disampaikan oleh penulis mampu diterima dengan benar dan sempurna oleh pembaca.



Sumber yu.com


EmoticonEmoticon