Sabtu, 31 Oktober 2020

Laba Dan Kerugian Perdagangan Internasional

Keuntungan Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional Meningkatkan Keberagaman Produk


Teman-sahabat niscaya sudah pernah mendengar istilah jual beli internasional, berkat dia, kita dapat mempunyai ponsel pintar yang dibuat dengan murah di China, dengan rancangan dari Amerika Serikat, dan bahan baku logam dari Afrika. Tapi, ternyata perdagangan internasional tidak senantiasa baik lho, kira-kira apa saja sih kerugian dan manfaatnya bagi kita dan negara?



Keuntungan Perdagangan Internasional


Meningkatkan Keuntungan Perusahaan


Perusahaan yang terlibat dalam jual beli internasional mampu meraih pertumbuhan yang jauh lebih tinggi daripada perusahaan yang hanya berkonsentrasi pada pasar domestik. Berkat jual beli internasional, perusahaan mampu mengekspor produknya ke pasar-pasar yang masih mempunyai persaingan rendah supaya bisa menguasai pasar dan mendapatkan laba lebih.


Menjadi Basis Pertumbuhan Ekonomi Negara


Ketika perusahaan-perusahaan berkembang besar, pendapatan negara juga akan bertambah, baik dari pendapatan pajak, maupun non pajak seperti lapangan pekerjaan, investasi, dan pembangunan infrastruktur.


Perdagangan internasional juga dapat menggenjot buatan barang sebuah negara untuk memajukan produk domestik bruto nya. Hal ini mungkin terjadi karena perdagangan internasional membuka pasar-pasar baru di negara lain. Oleh sebab itu, perdagangan internasional memiliki tugas besar dalam memajukan perekonomian suatu negara.


Mendiversifikasi Risiko Perusahaan


Perusahaan yang mempunyai basis bisnis di berbagai daerah mampu lebih mudah merespon musibah ataupun tragedi sosial. Walaupun pasar domestik sedang dalam kondisi jelek, pasar internasional dapat menopang perusahaan tersebut, ataupun sebaliknya.


Contoh dari manfaat diversifikasi ini yaitu ketika angin kencang Katrina mendarat di Florida dan kota-kota di Amerika Serikat bagian selatan, perusahaan internasional yang juga memiliki pabrik/markas di Eropa/Asia masih tetap dapat beroperasi, sedangkan perusahaan lokal yang hanya punya markas di Florida hancur dan tidak dapat beroperasi.


Meningkatkan Tingkat Kompetisi Pasar


Ketika terdapat banyak perusahaan yang saling bersaing pada sebuah niche produk tertentu, hanya kualitas, harga, dan nilai tambah yang dapat menjadi pembeda antar perusahaan. Jika sebuah perusahaan ingin produknya laris dalam persaingan perdagangan internasional, mesti ada peningkatan dari sisi kualitas dan nilai tambah, atau penurunan dari segi harga.


Oleh alasannya adalah itu perdagangan internasional dianggap mampu meningkatkan persaingan pasar dan kualitas barang yang ada serta menurunkan harga barang sebab memfasilitasi persaingan antar banyak sekali perusahaan.


Mempromosikan Spesialisasi


Agar dapat berhasil dalam kompetisi jual beli internasional, perusahaan mesti seefektif mungkin dalam memproduksi barang dan jasa, spesialisasi merupakan acuan dari efisiensi tersebut. Suatu negara akan lebih efisien dalam memproduksi barang tertentu, perdagangan internasional menunjukkan keleluasaan negara untuk mengimpor barang-barang yang tidak dapat diproduksi dengan efisien dan mengekspor barang yang dapat diproduksi dengan efisien.


Meningkatkan Ketersediaan Barang


Seperti yang dijelaskan diatas, sebuah negara tidak mungkin dapat memproduksi semua jenis barang secara efisien, oleh alasannya adalah itu niscaya ada segmen pasar yang mengalami undersupply barang. Perdangangan internasional dapat menolong mengisi kekurangan supply tersebut dengan barang dari luar negri.


Dapat Memanfaatkan Perbedaan Kurs


Perbedaan kurs mata uang mampu memajukan keuntungan perdagangan suatu perusahaan/negara. Kurs mata uang yang kuat akan menciptakan impor barang lebih hemat biaya, namun meminimalisir kesanggupan ekspor alasannya adalah barang yang dijual menjadi lebih mahal, dan sebaliknya dengan kurs mata uang yang lemah.


Contoh dari ini yakni China yang memiliki nilai mata duit renminbi relatif rendah jikalau daripada negara lainnya. Oleh sebab itu, kalau negara lain membeli barang dari China mereka akan mampu membeli lebih banyak barang, alasannya adalah mereka menukarkan mata duit mereka yang lebih besar lengan berkuasa dengan renminbi yang lebih lemah. Hal ini menjadi salah satu penyebab China mampu menjadi raksasa ekspor dunia.


Kerugian Perdagangan Internasional


Risiko Perubahan Iklim Politik


Suatu perusahaan yang mengerjakan usahanya di negara ajaib akan terpapar pada iklim politik dan peraturan yang mungkin jauh berbeda dengan pasar domestiknya. Jika terjadi pergantian kekuasaan atau gejolak politik pada negara ajaib tersebut, perusahaan dapat saja mengalami penurunan pemasaran atau bahkan kehilangan aset.


Contoh dari risiko politik yakni saat terjadi revolusi kemerdekaan di Indonesia pada tahun 1945, perusahaan-perusahaan Belanda diambil alih secara paksa dan dijadikan BUMN. Contoh lain ialah pada saat revolusi komunis di berbagai negara paska perang dunia 2, perusahaan perusahaan swasta diambil alih oleh negara tanpa adanya kompensasi untuk pemilik perusahaan.


Risiko Kurs Mata Uang


Jika sebuah perusahaan berdagang dengan negara meningkat yang belum mempunyai tata cara ekonomi mumpuni, perusahaan tersebut akan terpapar dengan risiko kurs mata uang. Risiko ini terjadi saat nilai mata uang negara tersebut berfluktuasi secara drastis, sehingga perusahaan tidak mampu memasukkan pergerakan nilai tukar mata duit kedalam penyusunan rencana bisnisnya.


Perbedaan Budaya Pembeli


Ketika perusahaan masuk ke dalam pasar yang berbeda, cita-cita konsumen akan sebuah produk juga cenderung akan berbeda. Jika perusahaan tidak mampu mengikuti keadaan dan mengganti produknya semoga sesuai untuk pasar tersebut, perusahaan tidak akan bisa menerima untung.


Contohnya yaitu gerai masakan cepat saji KFC yang tidak mampu menguasai pasar masakan cepat saji di Filipina sebab perbedaan selera ayam. Di Filipina, lebih banyak didominasi penduduknya lebih menggemari rasa asin-bagus dibandingkan rempah milik KFC, oleh sebab itu merk setempat Jolibee masih lebih diminati ketimbang masakan cepat saji luar.


Risiko Hutang dan Gagal Bayar


Ketika perusahaan bergerak di pasar abnormal, tidak ada jaminan yang bahwa kawan transaksinya dapat membayar tepat waktu atau bahkan bisa mengeluarkan uang. Perusahaan mampu kehilangan banyak uang saat mitra transaksinya tiba-tiba bubar atau dianggap gulung tikar oleh sistem aturan yang berlaku di negara tersebut.


Mengganggu Industri Lokal


Masuknya perusahaan asing kedalam pasar negara berkembang dapat mengusik atau bahkan menghancurkan industri setempat yang masih meningkat . Perusahaan aneh yang telah besar dapat mempergunakan aglomerasi dan economies of scale dalam memproduksi sebuah barang, sehingga harga produksinya jauh lebih murah dibanding perusahaan setempat. ketimpangan ini dapat menciptakan perusahaan lokal gagal bersaing di pasar, sehingga perusahaan setempat tersebut bangkrut.


Contoh dari fenomena ini banyak kita temui di Afrika, yang mana perusahaan pertanian Eropa dan Amerika Serikat mengekspor materi pangan mereka secara massal dengan harga yang murah. Oleh alasannya adalah itu, pasar bahan pangan di Afrika didominasi oleh brand luar sehingga petani lokal tidak mampu berkompetisi dan terpaksa melarat. Hal ini justru mampu menghalangi pertumbuhan ekonomi negara yang terdampak.


Risiko Pelanggaran Hak Cipta


Pembajakan dan imitasi produk menjadi duduk perkara besar bagi perusahaan yang bergerak di pasar internasional. Perusahaan tersebut mempunyai peluanguntuk dicuri produknya oleh kompetitor aneh. Contoh dari pencurian ini yaitu tuduhan-tuduhan kepada perusahaan China yang melaksanakan reverse engineering mobil, chip, dan barang elektronik yang lain. Selain produk hardware, banyak juga tuduhan pembajakan software yang membuat perusahaan pengembang merugi milyaran dollar. Salah satu software yang beresiko dibajak oleh hacker-hacker internasional yaitu games.


Risiko Dependensi Terhadap Negara Lain


Sebuah negara yang melaksanakan spesialisasi mampu menjadi dependen terhadap negara lain untuk sebuah produk yang tidak mampu diproduksi sendiri. Jika negara pemasokbarang tersebut melakukan embargo atau boikot, dan barang yang dijual adalah barang keperluan dasar masyarakat, maka negara pembeli mampu mengalami kekacauan alasannya kekurangan barang tersebut.


Risiko Eksploitasi Sumberdaya


Perdagangan internasional mampu menciptakan suatu negara melaksanakan eksploitasi sumber daya alam berlebihan untuk memenuhi permintaan pasar. Contoh paling terang dari ini yakni eksploitasi sumber daya mineral di Papua oleh PT. Freeport dan juga di Afrika oleh perusahaan pertambangan multinasional yang digambarkan dalam film blood diamond.


Permintaan yang tinggi terhadap suatu produk akan memaksa negara/perusahaan untuk mengeksploitasi sumberdaya alam demi memburu profit. Mereka kadang-kadang tidak menghiraukan terhadap imbas lingkungan ataupun sosial yang ditimbulkan dari eksploitasi tersebut. Oleh sebab itu, terkadang biaya eksternalitas dari eksploitasi sumber daya alam lebih tinggi dibandingkan keuntungan nominal yang didapat ketika menjual sumber daya alam tersebut.


Setelah menyaksikan dan menimbang kerugian dan keuntungan dari jual beli internasional, kira-kira kalian setuju dengan pendekatan yang mana nih, proteksionisme atau pasar bebas?


Referensi


Advantages and Disadvantages of International Trade



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon