Jumat, 04 September 2020

Pekan Kebudayaan Nasional 2019

Pekan Kebudayaan Nasional 2019 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengundang penduduk Indonesia untuk hadir dalam pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2019 di Istora Senayan, pada Senin (7/10/2019), pukul 19.00 WIB. Pekan Kebudayaan Nasional akan berjalan selama satu ahad, yakni pada 7 s.d. 13 Oktober 2019. Baik program pembukaan maupun seluruh rangkaian acara dapat diikuti masyarakat secara gratis. Masyarakat dapat mendaftarkan diri untuk menerima tiketnya di laman pkn.kebudayaan.id . Lima hari lagi,  Kemendikbud akan menggelar Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) di Istora Senayan, Jakarta. Ratusan orang telah mendaftar lewat laman pkn.kebudayaan.id setiap harinya. Hingga hari ini (Selasa, 2/10/2019), tercatat telah 80-ribu lebih orang yang mendaftarkan diri selaku pengunjung PKN 2019. PKN 2019 akan dimeriahkan dengan banyak sekali pertunjukan seni dan budaya dari beragam pengisi acara. Pada malam pembukaan, akan hadir Maestro Gamelan, Rahayu Supanggah, musisi muda Affly Rev, penyanyi Andmesh, dan Cita Citata. Sekretaris Ditjen Kebudayaan Sri Hartini menyampaikan, Kemendikbud berkolaborasi dengan penduduk dan komunitas budaya dalam mengadakan Pekan Kebudayaan Nasional 2019. Peran pemerintah (Kemendikbud) pun sebagai fasilitator. “Kami menyelenggarakan ruang-ruang publik selaku wadah ekspresi budaya. Bukan desain dari panitia Kemendikbud semata, tetapi ada keterlibatan masyarakat,” ujarnya saat gelar wicara dengan RRI Pro 3 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (2/10/2019). Sri Hartini mengatakan, selain pertunjukan seni dan budaya, dalam PKN 2019 juga ada pertemuan pemajuan kebudayaan, diskusi budaya, dan ekshibisi kebudayaan. Dalam pertemuan dan diskusi, peserta mampu menyebarkan ilham dan ajaran, mendiskusikan informasi budaya. Beberapa tema yang diangkat antara lain Rempah, Ramuan, dan Naskah Kuno; Peranan Komunitas dalam Membangun Budaya Kreatif; Platform Pemajuan Kebudayaan di Tingkat Lokal; dan Dinamika Taman Budaya, Museum Daerah, dan Dewan Kesenian. Beragam permainan tradisional juga akan hadir dalam PKN 2019, antara lain gobak sodor, egrang, dan terompah panjang (bakiak). Permainan tradisional tersebut akan dikompetisikan secara nasional di PKN 2019. “Kita tidak cuma mencari juara, tetapi bgmn memahami perihal permainan tradisional. Permainan tradisional kan salah satu objek pemajuan kebudayaan dalam UU Pemajuan Kebudayaan,” tutur Sri Hartini. Salah satu komunitas budaya yang mau hadir dan ikut serta aktif di PKN 2019 yaitu Hobi Kayu, sebuah komunitas yang berkecimpung di dunia kriya dengan memakai bahan dasar kayu. Hobi Kayu akan menggelar gerai/stand di bazar PKN 2019 dan mengadakan lokakarya (workshop) untuk menciptakan kerajinan dari kayu. Edo Borne, pendiri Hobi Kayu menyampaikan visi dan misi Hobi Kayu adalah mengedukasi masyarakat. “Kita menyaksikan ada sarana di mana mampu mengedukasi seluruh masyarakat Indonesia, bagaimana bisa menerima pengaruh faktual dari membuat kerajinan kayu. Kaprikornus nyambung ke ekonomi budaya, di mana produk budaya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” katanya. Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yaitu ruang interaksi seluruh bagian kebudayaan dan merayakan keanekaragaman lisan budaya Indonesia yang sesuai mandat Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 yang lalu. Mengutip lagu Kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza “marilah kita mendoa, Indonesia bahagia”, Pekan Kebudayaan Nasional akan menjadi sebuah ruang bareng untuk Indonesia Bahagia. Sumber: Kemdikbud Semoga Bermanfaat, Salam Pendidikan😊 https://pendikinfo.blogspot.com
Sumber https://pendikinfo.blogspot.com


EmoticonEmoticon