Selasa, 08 September 2020

Kemendikbud Luncurkan Acara Digitalisasi Sekolah

Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah GTK – Dalam rangka pengembangan digitalisasi sekolah khususnya di tempat terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Digitalisasi Sekolah. Peluncuran perdana program ini dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pada Rabu (18/9/2019), ditandai dengan santunan sarana pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terhadap sekolah serta komputer tablet terhadap siswa. “Digitalisasi Sekolah merupakan terobosan gres di dunia pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi berita dalam berbagai aspek pengajaran,” kata Mendikbud pada jumpa pers peluncuran acara Digitalisasi Sekolah, di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2019). Kelebihan metode ini, kata Mendikbud, membuat lebih mudah proses mencar ilmu mengajar, alasannya para siswa dapat mengakses semua bahan ajar ataupun bahan ujian dalam satu jaringan. “Sarana pembelajaran TIK yang diberikan berbentukPC, laptop, LCD, router, dan eksternal hard disk. Sekolah yang akan mendapatkan sarana pembelajaran tersebut di Kabupaten Natuna sebanyak 38 unit sekolah, terdiri dari 25 SD, 9 SMP, 3 Sekolah Menengan Atas, dan 1 SMK. Sarana pembelajaran TIK ini bermaksud untuk membuat lebih mudah sekolah melaksanakan program Digitalisasi Sekolah,” jelas Mendikbud. Sedangkan untuk komputer tablet akan diberikan terhadap 1.142 siswa, berisikan 508 siswa Sekolah Dasar, 303 siswa SMP, 228 siswa Sekolah Menengan Atas, dan 103 siswa SMK. Komputer tablet tersebut telah dipasangkan aplikasi rumah belajar yang menawarkan delapan fitur utama, yaitu sumber mencar ilmu, buku sekolah elektro, bank soal, laboratorium maya, peta budaya, wahana jelajah angkasa, pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan kelas maya. “Mengingat letak geografis sekolah sasaran dan keadaan cuaca yang tidak memungkinkan, maka pertolongan fasilitas pembelajaran TIK dan tablet akan diberikan kepada 18 sekolah dan 590 siswa. 20 sekolah dan 552 siswa yang terkendala aspek geografis dan cuaca akan tetap diberikan tunjangan digitalisasi sekolah,” ujar Mendikbud. Digitalisasi Sekolah merupakan implementasi dari new learning, yang disiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Karakteristik new learning tersebut ialah student centered, multimedia, collaborative work, information exchange, dan critical thinking and informed decision making. Total anggaran untuk pembelian sarana pembelajaran TIK dan komputer tablet sebesar Rp 3.176.000.000. “Dana tersebut diambilkan dari BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. Tahun 2019 Kemendikbud sudah menganggarkan dukungan sarana pembelajaran TIK dan tablet melalui BOS Kinerja untuk 6.004 sekolah dan 692.212 siswa. Sedangkan BOS Afirmasi untuk 30.277 sekolah dan 1.061.233 siswa,” jelas Mendikbud. Selain program Digitalisasi Sekolah, Kemendikbud juga mencanangkan lima program lain. Program tersebut yakni percepatan pencairan Program Indonesia Pintar (PIP), Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP), seTARA Daring dan E Modul Pendidikan Kesetaraan, serta laman Sahabat Keluarga, dan Bimbingan Calon Fasilitator (BCF) Pendidikan Keluarga dalam Jaringan. Digitalisasi Sekolah Digitalisasi sekolah melalui Program Sekolah Digital merupakan balasan terhadap tantangan revolusi industri 4.0. Sasaran utama acara ini ialah sekolah-sekolah di tempat 3T, tetapi secara umum program ini juga menjamah satuan pendidikan di kawasan selain 3T. Penyediaan sarana pembelajaran di sekolah berupa PC server, tablet, laptop, LCD, router, dan eksternal harddisk akan dilaksanakan dengan sumbangan program BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. BOS Afirmasi ditujukan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang berada di kawasan 3T, sesuai ketentuan peraturan perundang-ajakan. Sementara BOS Kinerja ditujukan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang dinilai berkinerja baik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan. Sebanyak 30.227 sekolah menjadi sasaran penerima BOS Afirmasi, dan sebanyak 1.060.253 siswa akan menerima tablet. Sarana tersebut juga diperlukan dapat difungsikan untuk mengakses Rumah Belajar, baik secara daring maupun luring.  “Gurunya kita asuh, namun ini kan sangat terbuka. Ini yang kita wajibkan mereka untuk mengakses ‘Rumah Belajar’, tetapi kalau ada yang ingin berlangganan dengan platform-platform digital yang berbayar silakan, asal tidak melanggar hukum saja,“ kata Mendikbud Muhadjir Effendy dikala membuka aktivitas Sosialisasi Program BOS Afirmasi dan BOS Kinerja Tahun 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis malam (12/9/2019). Untuk memutuskan ketersediaan jaringan internet di kawasan 3T, Kemendikbud pun sudah melakukan pekerjaan sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kemenkominfo dengan program Palapa Ring sudah berkomitmen untuk memprioritaskan pelayanan di bidang pendidikan. “Sudah ada janji dengan Kemendikbud bahwa nanti yang akan diprioritaskan yaitu sekolah, kemudian gres puskesmas, sehabis itu gres administratif desa,” tutur Muhadjir. Dari sisi pengawasan program, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi dalam peluang yang serupa menuturkan bahwa Inspektorat Jenderal dan kepala dinas pendidikan akan dilibatkan penuh. “Makanya ini kita undang, jadi minta kepala dinas ikut memberi pelatihan terhadap sekolah, mengawasi sekolah semoga betul-betul menawarkan peralatan yang sesuai dengan yang kita harapkan, jangan hingga berbelanja hal lainnya yang tidak dibutuhkan,” pungkas Didik. Sumber: Kemdikbud Semoga bermanfaat, Salam Pendidikan😊 https://pendikinfo.blogspot.com
Sumber https://pendikinfo.blogspot.com


EmoticonEmoticon