Rabu, 16 September 2020

Mencar Ilmu Ilmu Padi Dalam Pencak Silat

Belajar Ilmu Padi dalam Pencak Silat Banda Aceh, Kemendikbud --- Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang menjadi budaya Indonesia. Dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Pencak Silat menjadi salah satu cabang olahraga yang diselenggarakan untuk melestarikan budaya Indonesia sekaligus menanamkan nilai-nilai abjad pada generasi bangsa. Salah satu juri Pencak Silat O2SN 2019, M Yunus Amansyah menyampaikan, budpekerti dan filosofis ilmu padi menjadi dua hal penting pendidikan karakter dalam mempelajari pencak silat. "Ini kan kebudayaan khas indonesia. Jadi karakternya bila kebudayaan khas timur itu ialah etika. Dalam persilatan itu budpekerti yang diutamakan. Kaprikornus makanya belum dewasa yang sudah berlatih atau mencar ilmu di pencak silat itu mirip ilmu padi, di mana ia kian tinggi ilmunya tapi kian tunduk terhadap peraturan. Di situ karakternya," ujar M Yunus Amansyah di Hall Serba Guna Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa (27/8/2019). Yunus mengatakan, ada tiga hal yang menjadi penilaian dalam cabang olahraga Pencak Silat kategori tunggal di O2SN, adalah kemantapan gerak, kemantapan fisik, dan urutan gerakan. Jurus-jurus yang diuji dalam O2SN merupakan jurus baku yang diciptakan oleh Persekutuan Silat Antarabangsa (Persilat) atau Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). "Makara mesti sesuai dengan jurus baku, bukan jurus yang diciptakan akademi masing-masing," ujar Yunus. Dalam menawarkan penilaian, katanya, juri juga mengurangi nilai penerima bila terdapat gerakan yang salah atau tidak sesuai dengan jurus baku. Salah satu atlet O2SN 2019, Kevin Ferdiansyah Saputro menuturkan, ketertarikannya mempelajari pencak silat sebab ingin melestarikan budaya Indonesia. Dengan mempelajari pencak silat, Kevin menemukan iktikad diri untuk bisa mempertahankan diri dan kesehatan. Atlet yang mewakili Provinsi DKI Jakarta ini mengaku telah memiliki antisipasi menghadapi O2SN 2019 dengan latihan sekitar dua bulan. Dalam cabang olahraga Pencak Silat di O2SN 2019 untuk klasifikasi tunggal, peserta diberikan waktu selama tiga menit untuk memberikan jurus-jurus baku dalam tiga tahap, yaitu tangan kosong, menggunakan toya, dan memakai golok. Bagi Kevin, jurus dengan tangan kosong ialah bab yang paling sulit. "Paling sukar tangan kosong, alasannya harus menjaga keseimbangan. Terus kuda-kudanya juga susah," tutur siswa Sekolah Menengah kejuruan Budi Murni Jakarta itu. Namun ia optimis tetap menargetkan medali emas dalam perjuangannya di O2SN 2019. Semangat! (Desliana Maulipaksi) Sumber: Kemdikbud   Semoga bermanfaat, Salam Pendidikan 😊 https://pendikinfo.blogspot.com
Sumber https://pendikinfo.blogspot.com


EmoticonEmoticon